Anggito, Menkeu Pilihan Mayoritas Parpol Koalisi

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia
http://www.cc-indonesia.com

JAKARTA - Belum ada partai politik yang secara terbuka mengajukan nama kadernya untuk mengisi pos menteri keuangan (Menkeu) yang ditinggalkan Sri Mulyani. Parpol yang bergabung dalam koalisi pemerintahan lebih memilih menyodorkan kalangan profesional.

Dari suara parpol, yang paling banyak muncul adalah nama Anggito Abimanyu yang kini menjabat kepala Badan Kebijakan Fiskal. Nama ekonom UGM itu setidaknya dijagokan PAN, Golkar, PKS, dan PPP. "Ada Anggito Abimanyu, Mulia Nasution, dan Darmin Nasution. Jadi, kita tidak perlu kehilangan," kata Drajad Wibowo, wakil ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN), di Jakarta kemarin (6/5).

Menurut dia, mundurnya Sri Mulyani harus dilihat sebagai hal yang wajar. Sebagai direktur operasional Bank Dunia, dia dipastikan memiliki tugas keseharian yang padat. Konsentrasinya tidak mungkin dipecah dengan kesibukannya sebagai Menkeu. "Karena itu, harus mundur," ujarnya.

Karena mundur, tidak berarti kualitas penggantinya di bawah Sri Mulyani. Contohnya, Anggito Abimanyu yang sudah dipersiapkan sebagai wakil menteri keuangan. Anggito selama ini juga memahami dunia pengelolaan belanja dan pendapatan negara seperti yang sudah dilakukan Sri Mulyani. "Anggito kan belum diangkat sebagai wakil Menkeu, jadi bisa dipertimbangkan (menjadi Menkeu)," jelasnya.

Partai Golkar juga menjagokan Anggito. Namun, di mata petinggi partai berlambang beringin itu, Darmin juga patut dipertimbangkan. Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan, dua nama tersebut memiliki kedekatan dengan SBY. "Salah seorang di antara mereka mungkin menggantikan Sri Mulyani," ungkapnya.

Nama Presiden Direktur Bank Mandiri Agus Martowardjojo juga muncul dalam kandidat. Namun, Priyo menilai pemilihan Agus agak sulit dipertimbangkan SBY. Sebab, Agus pernah ditolak DPR saat mencalonkan diri sebagai gubernur BI. "Saya harap, ke depan perlu dipertimbangkan ekses ketika tokoh tersebut pernah ditolak DPR," imbuhnya.

Fraksi PPP juga "jatuh hati" pada Anggito yang memiliki kapasitas dan kedalaman pengetahuan yang sangat baik. "Ditambah relasi yang baik dengan rekan-rekan di DPR. Karena itu, kami kira Anggito adalah figur yang diunggulkan," ujar Sekretaris Fraksi PPP M. Romahurmuziy.

Pandangan agak berbeda disampaikan PKS. Anggota komisi XI dari Fraksi PKS Andi Rahmat menilai, setidaknya ada dua nama yang pantas menggantikan Sri Mulyani. Nama pertama yang disebut justru Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo.

Menurut dia, Agus layak menduduki posisi Menkeu karena sosoknya telah dikenal luas di dunia internasional. "Hubungan luas di kalangan internasional itu penting untuk menjawab tantangan ekonomi Indonesia ke depan," kata politikus muda PKS tersebut. "Kalau tidak, Anggito Abimanyu juga pantas," ujarnya.

Sementara itu, Fraksi PKB memilih menyimpan nama yang dianggap pantas diangkat sebagai Menkeu menggantikan Sri Mulyani. "Yang penting, penggantinya harus dari profesional, bukan dari partai politik," tegas Ketua Fraksi PKB Marwan Ja?far. Menurut dia, kemandirian seorang Menkeu sangat penting untuk menjaga kepercayaan pasar.

Partai Demokrat sebagai partai utama pengusung SBY pun tidak akan mengajukan calon pengganti. Ketua Fraksi Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan, Presiden SBY memiliki hak prerogatif untuk menentukan pengganti Sri Mulyani. "Beritanya kan baru kemarin. Tapi, kami tidak akan mengajukan siapa pun dari Demokrat," ungkapnya. (bay/dyn/c5)

sumber

0 Response to "Anggito, Menkeu Pilihan Mayoritas Parpol Koalisi"

Post a Comment

Powered by Blogger