Ba'asyir Bantah Terlibat Jaringan Teroris Aceh

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com

Amir Jamaah Anshorut Tauhid, Abu Bakar Ba"asyir membantah tudingan keterlibatan dirinya terhadap jaringan teroris di Aceh. Menurut dia, olah tempat kejadian perkara yang dilakukan polisi di Jakarta beberapa waktu lalu merupakan fitnah keji bagi dirinya.

"Saya difitnah. Saya tidak kenal ataupun terlibat dengan berbagai gerakan dan pelatihan di Aceh," ujar Ba"asyir saat menggelar jumpa pers di Markas Besar JAT Surakarta di Jalan Batik Keris, Turi Baru, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Kemarin (15/5).

Ba"asyir yang juga didampingi sejumlah anggota Tim Pengacara Muslim (TPM) mengatakan, pihaknya menyangkan sikap polisi yang secara terang-terangan melakukan fitnah kepada dirinya. Dia mengatakan, jika dirinya memang terlibat, maka dia siap dipanggil sewaktu-waktu. Namun sampai sekarang polisi tidak pernah melakukan tindakan apapun. "Apalagi memberitahu saya soal informasi tersebut. Jika itu benar, kenapa polisi tidak memanggil dan memberi tahu saya. Tetapi mereka malah menggunakan model orang lain," tantang Ba"asyir.

Selain membantah isu keterlibatan dirinya dalam gerakan teroris, Abu Bakar Ba`asyir juga membantah bila jamaah Anshorut Tauhid (JAT) beserta anggotanya yang sempat diamankan polisi di Jakarta beberapa waktu memiliki keterlibatan dengan dengan jaringan teroris Aceh. Untuk itu, dia meminta agar polisian merehabilitasi 11 orang termasuk anggota JAT yang sebelumnya ditangkap pada 6 Mei lalu. Selain itu, Ba"asyir juga mendesak polisi untuk segera membuka police line di kantor pengurus JAT di Jakarta.

Ba`asyir menegaskan, beberapa pihak juga sempat memberikan informasi bahwa penangkapan terhadap sejumlah anggota JAT tersebut merupakan bagian dari sekenario atau upaya besar untuk menangkap dirinya. Hal itu sengaja dikait-kaitan dengan harapan bahwa dia kelak juga bisa diseret dalam kasus serupa. "Secara organisasi dan kegiatan, JAT berbeda dengan kelompok teroris di Aceh. Meski demikian, JAT masih saja dikait-kaitkan dengan gerakan teroris," bebernya.

Selama ini, lanjut Ba"asyir, kegiatan anggota JAT dan laskar tidak ada kaitannya dengan jaringan teroris manapun. Mengenai adanya pernyataan Mabes Polri yang menyebutkan bahwa salah satu anggota JAT di Jakarta yang dikatakan telah berhasil menggalang dana jihat hingga ratusan juta rupiah, Ba`asyir mengaku masih ragu dan sanksi jika uang tersebut benar-benar berasal dari para donator yang ingin menyumbang untuk tindakan visabilillah.

"Kita biasa mencari dana-dana Fisabilillah untuk pembiayaan laskar dan jamaah. Namun dana yang kami miliki tidak sebanyak yang disampaikan Polisi kemarin," ujarnya.

Ba"asyir mengatakan, Ustad Abdul Haris yang disebut sebut oleh polisi sebagai donatur Rp 400 juta itu memang Amir JAT Wilayah Jakarta. Namun dia merasa tidak yakin bahwa uang Rp 400 juta itu benar-benar milik Ustad Haris. Menurut Ba"asyir, Selama ini kondisi kehidupan Haris bukanlah orang yang kaya dan memiliki banyak uang. Oleh karena itu, sangat mengherankan jika Ustad haris memiliki uang sebanyak itu untuk di sumbangkan ke dalam fisabilillah. "Selama ini, untuk membayar kontrakan markas JAT di Jakarta Rp 40 Juta saja susah. Bagaimana mungkin dia punya dana sekian banyak," gurau Ba"asyir.

Saat ini, lanjut Ba"asyir, markas JAT di Jakarta sedang kesulitan dana karena kantor JAT yang beberapa waktu lalu digrebek polisi merupakah rumah kontrakan. Saat polisi melakukan penggrebekan, anggota di sana sudah mulai persiapan untuk pindah. Bahkan sebagian besar barang sudah dibungkus dan ditaruh di lantai atas sambil menunggu waktu kepindahan. Namun saat itu belum menentukan tujuan kepindahan.

Selain untuk pembiayaan operasional JAT, kata Ba syir dana yang dikumpulkan dari para anggota dan donator tersebut, sebagian juga dipergunakan untuk membiayayai para lascar JAT dalam berjuang. Akan tetapi, Ba asyir menegaskan bahwa gerakan yang dilakukan oleh laskar JAT bukanlah gerakan kekerasan sebagaimana yang dialamatkan kepada pelaku teroris. "Jihad yang kita lakukan adalah jihad dalam bentuk amar ma`ruf nahi munkar", ucapnya

Di akhir sesi wawancara, Ba"asyir juga mengaku tidak kenal dengan empat orang terduga teroris asal Solo dan Sukoharjo yang ditangkap Densus 88, Kamis malam (14/5) dan Jumat (15/) kemarin.

sumber

0 Response to "Ba'asyir Bantah Terlibat Jaringan Teroris Aceh"

Post a Comment

Powered by Blogger