Calon Menkeu Lebih dari Satu

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia
http://www.cc-indonesia.com

JAKARTA(SI) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) segera menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon pengganti Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati.

Jumlah calon yang akan menjalani fit and proper test dipastikan lebih dari satu orang. Menurut Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha, nama-nama calon menkeu sudah beredar di media massa. “Saya tidak bisa me-list, tapi lebih dari satu orang,” ujarnya di Jakarta kemarin. Seperti diketahui, hingga kemarin, setidaknya terdapat empat nama yang mencuat ke permukaan sebagai pengganti Sri Mulyani.

Mereka adalah Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution,Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu,Kepala Badan Pengawas Pasar Modal- Lembaga Keuangan (Bapepam- LK) Ahmad Fuad Rahmany, dan Direktur Utama Bank Mandiri Agus DW Martowardojo. Julian menjamin,siapa pun nama yang terpilih nantinya mampu menjamin stabilitas dan kesinambungan kebijakan ekonomi yang selama ini berjalan.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa memastikan Presiden SBY akan menentukan pengganti Sri Mulyani pada bulan ini. Namun, dia mengaku belum tahu nama yang akan dipilih Presiden.“Cuma beliau (Presiden) yang tahu, menteri-menteri tidak tahu. Tentu beliau akan pilih yang terbaik,” ujar Hatta di Kantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Ketika ditanya apakah artinya menkeu baru akan dilantik sebelum 1 Juni 2010 atau sebelum Sri Mulyani bertugas di Bank Dunia, Hatta mengatakan hal itu bisa saja terjadi. “Yang sudah jelas tidak usah diperjelas lagi.

Menkeu itu kanmenteri yang sangat penting dalam kabinet, jadi sudah sangat jelas dan sangat pasti Presiden akan umumkan ini,”tandasnya. Hatta memastikan arah kebijakan ekonomi Indonesia tidak akan berubah kendati Sri Mulyani mundur dari posisi menkeu.Pemerintah tetap akan menjalankan kebijakan ekonomi yang prudent. “Jadi siapa pun nanti yang akan jadi menkeu, kebijakan tidak akan berubah. Presiden mengatakan kebijakan kita sudah correct,tidak akan berubah,”katanya.

Deputi Gubernur Senior BI Darmin Nasution mengaku tidak pernah mencari atau mengejar jabatan tertentu. Namun, apabila dipercaya, dia tidak akan menolak menggantikan Sri Mulyani sebagai menkeu. “Jabatan itu saya anggap amanah, saya tidak pernah menghindar,” ungkapnya. Disinggung soal sosok Sri Mulyani, Darmin mengatakan,bangsa Indonesia perlu melakukan refleksi pascapengunduran diri mantan Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) itu dari posisi menkeu.

Menurutnya, selama ini Sri Mulyani telah berhasil membangun tata kelola keuangan negara dengan baik. “Lembaga dunia memanggil Sri Mulyani karena dinilai berhasil membawa Indonesia keluar dari krisis global,”ujarnya. Ironisnya,menurut Darmin,sebagian kalangan di Indonesia justru menganggap Sri Mulyani melakukan korupsi.

“Anda boleh katakan dunia itu bodoh,tapi Anda tentu bisa mengukurnya sendiri,” kata mantan Dirjen Pajak itu. Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Anggito Abimanyu mengaku kaget dan belum tahu kalau namanya masuk menjadi salah satu kandidat kuat menkeu menggantikan Sri Mulyani Indrawati.“Saya sama sekali belum tahu kabar itu,” kata Anggito saat dihubungi kemarin.

Anggito juga mengaku belum tahu nama-nama lain yang menjadi kandidat menkeu.“Saya belum tahu,”katanya. Anggito merupakan alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM).Pria kelahiran Bogor,19 Februari 1963 itu dikenal sebagai ahli fiskal. Dalam rapat-rapat pembahasan APBN dengan DPR, Sri Mulyani selalu didampingi Anggito. Dia juga sempat menjadi calon wakil menkeu.

Namun pelantikannya terganjal oleh status kepangkatannya. Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Airlangga Hartarto berharap pengganti Sri Mulyani tidak hanya menguasai pengetahuan makrofinansial dan pasar modal. Sosok menkeu, menurutnya, harus mampu menjembatani pasar keuangan dengan sektor riil. “Ini yang perlu diperhatikan oleh siapa pun yang menggantikan,”ujarnya. Dia mengatakan, saat ini sektor riil dalam negeri belum bergerak secara maksimal.

Sejumlah kendala masih membayangi hampir semua sektor industri domestik. Padahal sektor riil merupakan urat nadi perekonomian nasional. Airlangga berharap posisi menkeu diisi oleh profesional yang memiliki basis dukungan partai. “Kira-kira kombinasi itu yang cocok,” katanya. Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto berharap menkeu baru ramah terhadap dunia usaha.Menkeu baru harus mampu mengarahkan kebijakan fiskal untuk memacu kegiatan sektor riil.

“Menkeu baru idealnya tidak hanya menguasai bidang fiskal dan moneter, tapi juga memiliki pemahaman yang mumpuni tentang dunia usaha sehingga kebijakannya ramah terhadap bisnis,” kata Suryo. Dia menuturkan,menkeu idealnya memahami bagaimana bisnis secara global berjalan, di samping kemampuan yang matang dalam pemahaman ekonomi makro dan mikro. Dengan demikian,kebijakan bidang fiskal dan moneter bersinergi langsung dengan kebijakan di sektor riil.

“Misalnya dunia usaha butuh insentif di bidang perpajakan, menkeu mesti paham bagaimana caranya agar insentif itu tepat sasaran,” ujarnya. Dia juga mengingatkan agar menkeu baru memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang memadai agar bisa diterima pasar. Sepanjang pengganti Sri Mulyani memiliki kapabilitas dan integritas, pelaku pasar akan memberikan sentimen positif. Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menilai Anggito Abimanyu dan Darmin Nasution berpeluang menduduki posisi menkeu.“

Dua nama ini punya kredibilitas di Kemenkeu,”katanya. Dia menilai keduanya dekat dengan Presiden SBY sehingga dapat bekerja sama.Namun Priyo menegaskan Golkar tidak akan mengusulkan nama untuk menkeu. Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait berharap menkeu dari kalangan profesional. Mengenai Darmin dan Anggito,dia menilai keduanya sosok yang baik dan tidak memiliki masalah hukum.

“Yang jelas sosok menkeu harus mampu menjalankan tugas dengan baik, misalnya memangkas biaya ekonomi tinggi,” ujarnya. Dia mengatakan, PDIP tidak akan pernah mengajukan calon menkeu.Pasalnya, sudah jelas sikap PDIP sebagai partai oposisi. “Kalau ada kader yang berpikir ingin jadi menteri, lebih baik mundur saja,”kata Maruarar. (rarasati syarief/bernadette lilia nova/rahmat sahid/ didik purwanto)

sumber

0 Response to "Calon Menkeu Lebih dari Satu"

Post a Comment

Powered by Blogger