Faktor Eksternal Pengaruhi Rupiah

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia
http://www.cc-indonesia.com

JAKARTA (Suara Karya): Pengamat pasar uang Farial Anwar mengatakan, rupiah yang merosot mencapai angka Rp 9.250 per dolar AS karena faktor eksternal yang melemah, akibat kekhawatiran atas krisis utang kawasan Eropa yang mulai menyebar ke Amerika Serikat.
"Krisis finansial Eropa dan Amerika Serikat yang menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar mengakibatkan mereka melepas rupiah dan membeli dolar AS sehingga mata uang Indonesia terpuruk meliwati angka Rp 9.200 per dolar AS," kata Farial Anwar yang merupakan Direktur Currency Management Group di Jakarta, Kamis.
Farial Anwar mengatakan, rupiah yang terpuruk saat ini terutama disebabkan aksi profit taking (aksi lepas) yang dilakukan oleh pelaku pasar dalam upaya mencari untung setelah rupiah menguat tajam hingga mendekati angka Rp 9.000 per dolar AS.
Faktor utama, kata Farial, yang menekan rupiah melemah, katanya, adalah menguatnya dolar AS di pasar regional, sehingga hampir semua mata uang utama Asia melemah terhadap dolar AS.
Kondisi ini, lanjut dia memicu pelaku pasar cenderung membeli dolar ketimbang rupiah yang dinilai lebih "safe" ketimbang rupiah.
Kekhawatiran atas utang di kawasan Eropa mengakibatkan mata uang Eropa, Euro terpuruk terhadap dolar maupun pound.
Menurut dia, kondisi global yang memburuk didukung kabar pengunduran diri Sri Mulyani Indrawati secara bersamaan mengakibatkan tekanan pasar makin kuat, sehingga rupiah mengalami koreksi cukup tajam.
Dalam kondisi ini, Bank Indonesia (BI) diharapkan dapat mengantisipasi dengan melepas cadangan dolarnya ke pasar domestik, sehingga tekanan terhadap rupiah berkurang. Apalagi BI saat ini memiliki cadangan devisa lebih dari 75 miliar dolar AS yang diperkirakan dapat menghambat tekanan pasar terhadap rupiah. (Agus/Antara)

sumber

0 Response to "Faktor Eksternal Pengaruhi Rupiah"

Post a Comment

Powered by Blogger