Gandeng FBI Lacak Pembuat Situs Sonata

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com

Mabes Polri bergerak cepat merespon pesan jihad Abdullah Sonata di internet. Selang sehari setelah dimuat Jawa Pos (JPNN), situs yang beralamat di http://7ihadmedia.wordpress.co m langsung diblokir. Itu setelah Cybercrime Bareskrim Mabes Polri berkoordinasi dengan Federal Bureau of Investigation ( FBI) Amerika Serikat. "Saya mendapat informasi dari Kombes Faisal dari Cybercrime bahwa sudah ada koordinasi dengan FBI terkait situs internet itu," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Zulkarnain pada Jawa Pos kemarin (16/05).

Polri mengaku tak bisa berbuat apapun untuk menghambat seseorang membuat situs pro teroris. "Itu kewenangannya wordpress yang pusatnya di Amerika Serikat, mereka punya free space untuk setiap orang berkreasi," katanya. Sebelumnya, Abdullah Sonata buron utama Densus 88 Mabes Polri mengirim pesan dari pelarian. Dalam naskahnya, Sonata meminta bantuan para alumni daerah konflik dan eks narapidana terorisme untuk bergabung ( Jawa Pos 16/05). Sonata juga mengecam mantan teroris yang justru membantu polisi.

Zulkarnain menjelaskan, dalam kasus-kasus terorisme, biasanya respon Amerika Serikat lebih cepat. "Ini kasus yang khusus jadi ada atensi tersendiri," katanya. Ucapan mantan Kabid Bina Mitra itu memang terbukti. Nyatanya, website itu langsung down sore kemarin. Meski begitu, masih ada beberapa alamat yang lolos blokir seperti http://azzamalqitall.wordpress .com yang masih bisa diakses.

Koordinasi Unit Cybercrime Mabes Polri dengan FBI juga dilakukan untuk melacak otensitas pembuat pesan. "Koordinasi itu termasuk dalam rangkaian pengungkapan jaringan pendukungnya di dunia internet," kata Zulkarnain.

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring juga berjanji akan segara mempelajari isi website pendukung teroris Abdullah Sonata. Jika benar-benar menyimpang dan membahayakan maka, pihaknya akan berupaya menutupnya. "Tapi itu pun juga tidak mudah.Jika situs tersebut domainnya berada di Indonesia maka pihaknya bisa menutup.Tapi kalau wordpress.com itu yang sulit," ucapnya saat dihubungi Jawa Pos via ponsel kemarin. Katanya, situs tersebut berdomain di Amerika dan pihaknya tidak bisa menutupnya. "Kami hanya bisa mengirim surat, agar mereka memblokir alamat situ situ," ucapnya.

Tapi biasanya setelah dihapus, mereka bisa muncul lagi dengan alamat yang berbeda. Nah, itulah yang kini menjadi masalah Kemenkominfo. Tifatul hanya berjanji akan memelototi situs-situs yang menyimpang dan akan menyaringnya.

Kabidpenum Mabes Polri Kombes Zulkarnaen menjelaskan, konsentrasi Densus 88 memang tertuju pada Sonata. Karena peranan teroris berusia 32 tahun itu sangat sentral dalam perekrutan anggota baru. "Dia termasuk pebngurus inti (jaringan)," kata Zulkarnaen. Korps burung hantu berusaha meringkus Sonata hidup-hidup. "Itu prinsip utama kita, apakah dia pengurus inti, pendukung, donatur ataupun simpatisan kita semaksimal mungkin berusaha menangkap hidup," katanya.

Sebab, jika mereka tewas jalur informasi akan terputus. Dari 73 orang yang sudah ditangkap dalam rangkaian pengungkapan jaringan ini sejak kasus Bom Marriott 2009 ada 13 orang yang terpaksa ditembak. "Kami sebut itu terpaksa karena ada perlawanan. Bagi mereka itu mati syahid, jadi membahayakan bagi anggota di lapangan," katanya.

Sonata sekarang diduga kuat menggantikan peranan Dulmatin yang tewas di Pamulang. Dia mengkoordinasikan kelompok pendukung dan kelompok penyuplai senjata. Maulana, yang menjadi supplier utama senjata jaringan ini sudah tewas. "Kami duga peranan Maulana digantikan oleh seorang bernama Kamaluddin," ujar sumber Jawa Pos kemarin.

Satu orang jenazah yang hingga kini belum bisa dikenali awalnya diduga adalah Imron Baehaqi alias Musthofa alias Abu Tholut, komandan lapangan yang juga alumni Mindanao. Namun, ternyata data antemortem dan post mortemnya tidak cocok. "Itu berarti Abu Tholut masih berkeliaran, sangat berbahaya," kata anggota Ikatan Keluarga Pratisara Wirya itu.

Abu Tholut mempunyai kemampuan militer setara Mustaqim (sudah tertangkap). Dia juga seorang residivis yang divonis di Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 11 Mei 2004. Saat itu, oleh jaksa, Abu Tholut dituduh hendak melakukan tindak pidana terorisme berhubungan dengan ditemukannya bukti-bukti berupa senjata api, bahan peledak di Jl. Taman Sri Rejeki Selatan, VII/2 Semarang, Perumahan Permata Hijau Permai Blok F-11 No 16 RT 07/18 Kali Abang Tengah Bekasi Utara, Jl. Kebagusan III No 63 Pasar Minggu Jakarta Selatan, dan Jl. Cakrawijaya III Blok I No. 22 Rt 02/12 Cipinang Muara Jakarta Timur.

Abu Tholut yang disebut jaksa sebagai salah satu pimpinan manthiqi III di struktur Jemaah Islamiah, juga didakwa hendak melakukan pembunuhan terhadap konglomerat Ciputra yang diyakininya sebagai dalang kristenisasi di Indonesia. Menurut jaksa, niat itu rencananya dilakukan saat dilangsungkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa di Hotel Ciputra Grogol Jakarta Barat, tanggal 30 Juni 2003. Selain itu, polisi juga menemukan dokumen-dokumen berupa jadwal kebaktian di beberapa gereja, daftar pengurus Ayub Jabotabek, dan daftar nama pengurus PDI Perjuangan, yaitu Roy BB Janis, Alex Litaay, Jacob Tobing, JE Sahetapy dan Pramono Anung.

Namun, dalam pertimbangannya, majelis hakim hanya mengenakan dakwaan sekunder (kepemilikan senjata api) sebagai hal yang memang benar-benar terbukti dalam persidangan. Dan sekarang, Abu Tholut bebas. "Kami juga menemukan dokumen yang menunjukkan bahwa kelompok ini berupaya meniru Al Qaidah dalam membentuk negara baru," kata sumber itu. Dokumen dibawa oleh Rosikin Noor, tersangka teroris yang tertangkap Senin (10/05) malam.

Mereka percaya bahwa aksinya akan direstui Al Qaidah yang sekarang dikomando dari lembah-lembah Afghanistan. Teroris itu menyebut serangan 17 Agustus atau amaliyah Badar 7 Ramadhan sebagai fase keempat strategi Al Qaidah. Fase pertama disebut fase penyadaran. Dimulai awal 2000 dan berakhir tahun 2003. Tujuannya adalah memaksa Amerika dan sekutunya keluar kandang. "Fase ini dimulai dari WTC ( 11 September 2001) itu," katanya.

Fase kedua disebut fase membuka mata yang ditarget hingga tahun 2006. Lalu, fase kebangkitan tahun 2007 hingga 2010. "Dalam tahap ini tujuannya melakukan serangan teror di beberapa negara secara sporadis," katanya. Lalu, tahap keempat adalah fase pemulihan keadaan."Fase ini bertujuan untuk menjatuhkan kekuasaan sah negara-negara yang mayoritasnya berpenduduk Islam dengan melakukan kontak kuat secara langsung," katanya.

Lalu, disusul dengan fase memproklamasikan negara. Pada fase ini memfokuskan untuk mendirikan Daulah Islam dengan menggabungkan berbagai organisasi jihad dunia dan Al-Qoida yang direncakan pada tahun 2013-2016. "Inilah yang menginspirasi mereka untuk bergerak menyerang RI-1 pada 17 Agustus 2010," katanya. Secara terpisah, pengamat terorisme dan intelijen Masma (pur) Prayitno Ramelan menilai perubahan pola serangan teroris itu membuat aparat intelijen harus semakin lihai dan bergerak satu langkah di depan.

"Mereka lebih berkonsentrasi mengumpulkan logistik berupa peluru dan senjata. Ribuan peluru, khususnya AK47 dan M16 ditemukan di Cikampek dan Sukoharjo.Pada teori intelijen, dalam menilai musuh, perlu diketahui order of battle atau susunan bertempur musuh," katanya. Kekuatan itu menyangkut jumlah personel, senjata, kemampuan dan niat. "Itu harus dianalisa secara mendalam dan segera dibuat aksi penangkalnya," ujar mantan staf ahli Menteri Pertahanan bidang intelijen ini.

sumber

0 Response to "Gandeng FBI Lacak Pembuat Situs Sonata"

Post a Comment

Powered by Blogger