Golkar Berdamai soal Sri Mulyani

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia
http://www.cc-indonesia.com

JAKARTA -- Kepergian Sri Mulyani dari Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II bakal membuat sejumlah partai melunak dalam menyikapi kasus Bank Century. Setidaknya,

Partai Golkar sebagai salah satu partai yang getol mengusung pengusutan kasus itu selama ini mulai menunjukkan sinyal kuat siap berdamai. Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso mengakui, pilihan Sri Mulyani menjadi salah satu managing director Bank Dunia bisa menjadi salah satu klausul jalan keluar atas masalah yang membelit dirinya secara hukum dan politik belakangan ini.

"Tapi, apakah belitan hukum dan politik itu selesai" Jawabannya bisa iya bisa pula tidak," kata Priyo dalam sebuah diskusi di gedung DPR, Senayan, Jakarta, kemarin (6/5).
Dia menyatakan, pihaknya secara umum bisa memahami kalau kasus yang membelit Sri Mulyani dalam skandal Bank Century dianggap selesai nanti. "Mau dipetieskan, Golkar mempersilakan saja," ujar wakil ketua DPR tersebut.

Meski demikian, Priyo menegaskan bahwa ruang memetieskan kasus Sri Mulyani tersebut hanya untuk wilayah politik. Persoalan hukum yang ditangani para penegak hukum terkait tanggung jawab Sri Mulyani dalam skandal Bank Century tetap harus dilanjutkan sampai tuntas. "Secara hukum tetap tidak ada satu pun yang kebal hukum," ungkapnya.

Menurut dia, pilihan sikap yang diambil pihaknya merupakan jalan tengah atas hiruk-pikuk politik karena kasus Bank Century belakangan ini. "Cooling down dulu lah," ujarnya.

Dia menambahkan, maksud penghentian proses politik yang mungkin dilakukan Golkar adalah menunda pengajuan hak menyatakan pendapat yang terus bergulir di DPR.

Hingga kini, partai peraih suara terbanyak kedua pada Pemilu 2009 itu tetap mengambil posisi membebaskan anggotanya terkait dukungan terhadap hak dewan yang mengarah pada impeachment tersebut. "Intinya, tetap tidak akan ada sanksi bagi yang mendukung, tapi juga tidak menganjurkan," katanya.

Menanggapi hal itu, Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani juga melihat bahwa mundurnya Sri?Mulyani dalam konteks komunikasi politik merupakan langkah menyelamatkan muka semua pihak. "Di sini, yang menang memang Partai Golkar," sindirnya lantas tertawa.

Dia juga memperkirakan, persoalan politik terkait Bank Century akan semakin tenggelam. "Proses politik belum akan berhenti. Tapi, saya lihat akan ada kelesuan karena dia mundur. Jadi, akan melemah," ungkap anggota Pansus Hak Angket Bank Century tersebut.

Anggota Pansus Hak Angket Bank Century dari Fraksi Partai Hanura Akbar Faisal menyesalkan sikap Golkar yang sudah melunak tersebut. Dia menyatakan bingung terkait penggiringan opini persoalan Bank Century pada wilayah konstitusi menjadi sekadar persoalan pribadi. "Celakanya, anggota DPR juga sedang melakukannya," ujarnya.

Seharusnya, lanjut dia, seluruh pihak bisa tetap fokus mengawal masalah konstitusi yang berhubungan dengan kasus Century tersebut sampai tuntas. "Tidak ada kata berhenti. Saya mau menagih 325 anggota yang pilih opsi C, kita sudah mendakwa Boediono dan SM (Sri Mulyani, Red). Tapi, setelah mundur, kok tiba-tiba bisa hilang begitu saja?" tegas salah seorang inisiator pengajuan hak menyatakan pendapat itu. (dyn/bay/c5)

sumber

0 Response to "Golkar Berdamai soal Sri Mulyani"

Post a Comment

Powered by Blogger