Keluarga Merasa Pasti Kalah

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com

Keluarga Komjen (Pol) Susno Duadji langsung ngumpul di kediamannya di Jalan Cibodas I, Puri Cinere, Depok, Jawa Barat. Sekitar pukul 20.00 Wib tadi malam, isteri Susno, Herawati, beserta dua putrinya mendatangi tahanan Mabes Polri. "Ibu mau menemui bapak (Susno). Ini bawa koper. Isinya alat salat, perlengkapan mandi, dan pakaian ganti." Herawati menjawab pertanyaan wartawan yang menyambangi kediamannya di Puri Cinere, tadi malam.
Hera -demikian sapaan karib Herawati-- yang membawa tas hitam sandang dan tas jinjing sempat melemparkan senyum kecil kepada wartawan. Senyum Hera tampak sedikit ditahan. "Bagaimana pun juga kita pasti kalah. Makanya sudah antisipasi siapkan koper ini."
Untuk sementara, pakaian yang dibawa cukup satu koper warna cokelat. Tampak pula sebuah sajadah besar di atas tas cokelat yang dibawa keluarga Susno. "Kalau pakaian ganti kurang, nanti kita dibawa lagi, malam ini bawa segini dulu."
Wanita yang mengenakan pakaian bercorak merah tampak menguatkan diri untuk menemui suaminya di tahanan. "Sabar buk ya," ujar wartawan hampir bersamaan. "Terima kasih, ayo kalau mau sekalian ikut," ujarnya dengan ramah mengajak sama-sama ke Mabes Polri.
Di antara puluhan wartawan yang duduk di teras rumah Susno, terpampang sejumlah spanduk. Antara lain isinya "Solidaritas sejuta pendukung anti korupsi dan anti makelar kasus, pendukung Susno Duadji. Ayo pak Susno bongkar markus sampai ke akar-akarnya, gerakan revolusi nasional dan seluruh rakyat mendukung anda."
Sejumlah kerabat Susno menjaga kediaman jenderal bintang tiga itu. "Bibik ini masih sepupu dengan Pak Susno. Pak Duadji, bapang Susno itu masih due berading ngan bapang (Bapak, red) aku," ujar Warti, wanita yang usianya tak jauh dari isteri Susno.
Saat ngobrol dengan logat Pagar Alam, Warti menyebutkan bahwa sanak sedulur Susno sudah berdatangan ke Puri Cinere. "Memang kami lah datang beberape hari kemarin. Yo memberi dukungan untuk Pak Susno."
Hadir pula puluhan keluarga Susno yang lain. Mereka mengenakan pakaian Pagar Alam, "Kaba ni sandi Sumeks. Jeme mane." Pertanyaan itu meluncur dari suami Warti, Harun.
Setelah saya memperkenalkan diri, Harun melakukan hal yang sama. "Aku ni suami Buk Warti, asalku sandi Linggau. Cuma separuh keluarge ade di Kikim," ujar Harun ramah.
Dukungan untuk Susno bukan hanya dari keluarga. Sejumlah umat Islam yang tergabung dalam forum umat Islam sempat menyatakan dukungan untuk Susno Wajar saja pria yang memiliki dua orang cucu, Almer Artari Reindra (20 bulan) dan Akmal Diah Saputra (1) tetap semangat membongkar makelar hukum dan makelar kasus (markus) yang diduga melibatkan sejumlah petinggi Polri, Kejaksaan Agung, dan Ditjen Pajak.
Susno dicopot sebagai Kabareskrim Mabes Polri terhitung 24 November 2009 lalu. Dukungan untuk Susno mengalir deras saat dia membongkar makelar kasus, walaupun sebelumnya sempat dihujat dalam kasus Cicak versus Buaya. Hanya saja, Susno mendapat dukungan dari wartawan yang membencinya, IzHarry, dalam bentuk buku yang diberi judul "Bukan Testimoni Susno"

sumber

0 Response to "Keluarga Merasa Pasti Kalah"

Post a Comment

Powered by Blogger