Pengganti Sri Mulyani, Golkar Jagokan Anggito dan Darmin

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia
http://www.cc-indonesia.com

TEMPO Interaktif, Jakarta - Partai Golkar menyebut Anggito Abimanyu dan Darmin Nasution sebagai sosok yang pas untuk mengisi pos Menteri Keuangan yang ditinggalkan Sri Mulyani Indrawati. "Dua nama ini punya kredibilitas," kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Golkar Priyo Budi Santoso di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, kemarin.

Anggito saat ini menjabat Kepala Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan. Adapun Darmin adalah penjabat Gubernur Bank Indonesia. Menurut Priyo, pengangkatan satu dari kedua orang ini tidak akan mengguncang pasar dan akan menguatkan perekonomian.

Sejauh ini, menurut Priyo, Golkar belum resmi mengajukan calon pengganti Sri Mulyani, yang bakal menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. “Presiden belum meminta," kata Priyo.

Di DPR, Fraksi Golkar termasuk kelompok yang gigih menyerang kebijakan bailout Bank Century, yang diambil Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia yang sekarang menjabat wakil presiden, Boediono. Golkar tak hanya menyalahkan bailout, tapi juga mendorong agar kasus Century dibawa ke jalur hukum.

Partai Gerakan Indonesia Raya, sekutu Golkar dalam mempersoalkan bailout Century, menyebut mundurnya Sri Mulyani sebagai kesuksesan Golkar. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani memperkirakan, Golkar tak akan galak lagi dalam mempersoalkan kasus Century. “Akan ada kelesuan dalam bersikap,” kata Muzani.

Adapun PDI Perjuangan menyatakan tidak tertarik kepada lowongan Menteri Keuangan. "Kami konsisten sebagai oposisi," kata Ketua DPP PDI Perjuangan Maruarar Sirait di gedung DPR kemarin.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, mengatakan pengganti Sri Mulyani sebaiknya berasal dari kalangan profesional. "Akan lebih baik jika pengganti Sri Mulyani tidak punya kedekatan dengan partai politik tertentu," kata Hendrawan.

Menurut PDI Perjuangan, Darmin Nasution dan Anggito Abimanyu bukan figur yang pas untuk mengisi pos Menteri Keuangan. Darmin, kata Hendrawan, lebih baik berfokus memperbaiki kondisi Bank Indonesia. "Pengawasan Bank Indonesia masih parah," ujar dia.

Adapun Anggito, menurut Hendrawan, dikenal dekat dengan Golkar meski bukan anggota partai tersebut. Selain itu, PDI Perjuangan menilai latar belakang pendidikan Anggito kurang cocok untuk posisi Menteri Keuangan. “Karena beliau dari ekonomi lingkungan," ujarnya.

Hendrawan lantas menyebutkan sejumlah nama yang berpeluang mengganti Sri Mulyani, seperti ekonom Iman Sugema, Rizal Ramli, Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo, dan Inspektur Jenderal Kementerian Keuangan Hekinus B. Manao.

Dari jajaran birokrat, ada yang memunculkan Armida Alisjahbana, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Seorang pejabat di Bappenas mengatakan, Armida memenuhi kriteria yang disinggung Presiden saat mengumumkan pengunduran diri Sri Mulyani. Kriterianya adalah orang yang memahami ekonomi makro dan terlibat aktif dalam gerakan G-20. “Dua kata kunci itu mengarah pada Bu Armida," kata si pejabat.

Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengatakan Presiden Yudhoyono sudah mengantongi sejumlah nama pengganti Sri Mulyani. Namun Julian tak mau menyebutkan nama-nama itu. “Yang jelas lebih dari satu nama,” ujar Julian. Apakah ada nama yang disetor partai politik? "Bisa saja, meski secara tidak langsung," kata Julian.

Koordinator Indonesian Corruption Watch Danang Widoyoko mengatakan, siapa pun calon pengganti Sri Mulyani harus melanjutkan perang terhadap mafia pajak dan bukan merupakan kaki tangan pemilik modal. Menurut Danang, pengganti Sri harus berani membongkar kasus-kasus pajak besar, “Seperti pajak Grup Bakrie dan Grup Asian Agri.”

sumber

0 Response to "Pengganti Sri Mulyani, Golkar Jagokan Anggito dan Darmin"

Post a Comment

Powered by Blogger