RSS Feed
TwitterPolri Prioritaskan Teroris Tertangkap Hidup
Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang mengimbau para pelaku terorisme untuk menyerah secara baik-baik. Ia mencontohkan kasus penyergapan di Sukoharjo pada Kamis (13/5) yang tidak menimbulkan korban jiwa.
"Saya beri penekanan, apabila pelaku teroris ingin menyerah dengan baik-baik, tentu akan diperlakukan dengan baik-baik," ungkap Edward dalam wawancara live pada Metro TV pada Kamis (13/5) siang.
"Meskipun ada senjata dan ribuan peluru, namun tidak ada korban jiwa menyangkut penyergapan teroris di Solo. Berbeda dengan yang di Cawang dan Cikampek yang belum apa-apa sudah menembaki petugas. Akibatnya lima dari enam pelaku tewas tertembak kemarin," papar Edward.
Menurut Edward, pelaku teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 adalah yang terkait dengan pelatihan teroris di Aceh. Ia juga membenarkan bahwa keseluruhnya hendak melakukan aksi teror dalam waktu dekat.
"Diungkap petugas, mereka rencananya akan melakukan aksi teror. Namun, tempatnya belum berhasil diungkap. Sangat bahaya bila sampai itu terjadi. Petugas harus bekerja keras untuk membongkarnya," paparnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Edward kembali menegaskan bahwa memang Polri sangat ingin menangkap pelaku teroris hidup-hidup. "Tertangkapnya teroris hidup-hidup lebih kami prioritaskan karena dapat untuk mengembangkan kasus. Kalau meninggal dunia, kami akan kesulitan (mengembangkan kasus). Kematian mereka bukan target atau sasaran kami," tambah Edward.
Menurut Edward, Polri dalam waktu dekat akan menginformasikan kepada publik peran para pelaku teroris yang disergap di dua hari terakhir ini. Namun beberapa dari mereka ada pemain lama.
"Maulana dan Saptono (teroris yang disergap Rabu, 12/5) pernah ditahan di Malaysia pada 2005-2007 setelah mereka kembali dari latihan militer di Filipina. Mereka juga terlibat bom Kedubes Australia dan jual beli senjata api. Mereka terlibat pelatihan teroris di Aceh," paparnya.
sumber
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang mengimbau para pelaku terorisme untuk menyerah secara baik-baik. Ia mencontohkan kasus penyergapan di Sukoharjo pada Kamis (13/5) yang tidak menimbulkan korban jiwa.
"Saya beri penekanan, apabila pelaku teroris ingin menyerah dengan baik-baik, tentu akan diperlakukan dengan baik-baik," ungkap Edward dalam wawancara live pada Metro TV pada Kamis (13/5) siang.
"Meskipun ada senjata dan ribuan peluru, namun tidak ada korban jiwa menyangkut penyergapan teroris di Solo. Berbeda dengan yang di Cawang dan Cikampek yang belum apa-apa sudah menembaki petugas. Akibatnya lima dari enam pelaku tewas tertembak kemarin," papar Edward.
Menurut Edward, pelaku teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 adalah yang terkait dengan pelatihan teroris di Aceh. Ia juga membenarkan bahwa keseluruhnya hendak melakukan aksi teror dalam waktu dekat.
"Diungkap petugas, mereka rencananya akan melakukan aksi teror. Namun, tempatnya belum berhasil diungkap. Sangat bahaya bila sampai itu terjadi. Petugas harus bekerja keras untuk membongkarnya," paparnya.
Sehubungan dengan hal tersebut, Edward kembali menegaskan bahwa memang Polri sangat ingin menangkap pelaku teroris hidup-hidup. "Tertangkapnya teroris hidup-hidup lebih kami prioritaskan karena dapat untuk mengembangkan kasus. Kalau meninggal dunia, kami akan kesulitan (mengembangkan kasus). Kematian mereka bukan target atau sasaran kami," tambah Edward.
Menurut Edward, Polri dalam waktu dekat akan menginformasikan kepada publik peran para pelaku teroris yang disergap di dua hari terakhir ini. Namun beberapa dari mereka ada pemain lama.
"Maulana dan Saptono (teroris yang disergap Rabu, 12/5) pernah ditahan di Malaysia pada 2005-2007 setelah mereka kembali dari latihan militer di Filipina. Mereka juga terlibat bom Kedubes Australia dan jual beli senjata api. Mereka terlibat pelatihan teroris di Aceh," paparnya.
sumber
0 Response to "Polri Prioritaskan Teroris Tertangkap Hidup"
Post a Comment