Pusaran Politik di Sekitar Mundurnya Sri Mulyani

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia
http://www.cc-indonesia.com

Mundurnya Sri Mulyani diharapkan akan mampu menurunkan tensi politik di Tanah Air, sehingga pemerintah dan pembangunan bisa berjalan lebih baik. Kemunduran itu sama sekali tidak menghilangkan kapabilitasnya di bidang keuangan, bahkan reputasinya tetap terjaga di mata masyarakat Indonesia. Keberhasilannya untuk duduk sebagai staf eksekutif Bank Dunia, itu hanya sebuah kewajaran baginya. Tetapi harus dilihat, duduknya Sri Mulyani di badan dunia ini justru memperlihatkan bahwa ketergantungan Indonesia dengan dunia internasional akan terus berlanjut. Sri Mulyani akan menjadi jembatan itu dan langsung duduk di jantung badan internasional tersebut.

Mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan Indonesia, jelas membuat sebagian masyarakat terkejut. Menteri Keuangan terbaik Asia Tenggara dan perempuan berpengaruh ke-23 di dunia yang dinobatkan Majalah Forbes itu akan segera mendapatkan jabatan baru yang bergengsi dan bertaraf internasional, yakni sebagai Direktur Pelaksana Grup Bank Dunia dimulai dari awal bulan Juni nanti. Bagaimana pun, mundurnya Sri Mulyani ini diliputi oleh suasana politis di Tanah Air dan masuknya beliau pada jenjang perbankan internasional, juga tidak bisa dilepaskan dari khazanah politik.

Prestasi Sri Mulyani di pentas nasional yang berhasil mereformasi sistem keuangan di Indonesia, terutama tentang kiat pajak yang dicanangkannya, telah memberikan hasil signifikan bagi keuangan negara. Tetapi ''kecelakaan'' yang terjadi dalam kasus Bank Century, menyeret Sri Mulyani menuju pusaran politik dahsyat di Indonesia. Parlemen Indonesia telah menyatakan ada kekeliruan kebijakan yang dilakukan oleh Menteri Keuangan (bersama Gubernur Bank Indonesia) yang membuat pemerintah harus menalangi Bank Century sebanyak Rp 6,7 triliun, uang yang kemudian ditengarai menguap ke mana-mana.

Pada titik inilah tampaknya pusaran politik Indonesia terjadi yang akhirnya mengorbankan sosok Sri Mulyani. Sebagai orang yang paling berpengaruh di dalam dunia keuangan Indonesia, Sri Mulyani dinilai sebagai jembatan antara Indonesia dan dunia internasional untuk melanjutkan model pembangunan ekonomi Indonesia. Titik perhatian pembangunan ekonomi Indonesia saat ini masih tetap menjalankan model seperti yang dianut orde baru, yaitu mengandalkan pinjaman asing. Meski beberapa bantuan asing di zaman orde baru itu telah berkurang sekarang, seperti dari IGGI dan Jepang, pengaruh lembaga-lembaga lain, salah satunya Bank Dunia masih dirasakan.

Dilihat dari sepak terjangnya, terutama dalam menangani kasus Bank Century, arus utama yang bergerak di DPR-RI adalah tidak menyukai adanya bantuan-bantuan asing itu. Ini merupakan isu makro yang berkembang di DPR, sehingga bisa dipakai sebagai dagangan politik di Indonesia. Masyarakat Indonesia mempunyai karakter (pertanian-pedesaan) yang tidak mampu beradaptasi dengan bantuan luar negeri yang mengutamakan pembangunan di sektor perkotaan dengan konsekuensi-konsekuensi tertentu. Sebagai permainan politik, isu inilah yang dipakai untuk menggoyang pemerintah sekarang oleh para kompetitornya.

Sri Mulyani adalah orang yang berada pada ''garis internasional'' itu. Dengan demikian Menteri Keuangan inilah yang menjadi bulan-bulanan terus (bersama dengan Boediono).

Antikorupsi dan pemerintahan yang bersih menjadi jargon marketing politik pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang mempunyai pengaruh pada keberhasilannya menjadi presiden sampai dua kali. Kasus Bank Century juga memuat adanya dugaan korupsi dengan uang negara yang jumlahnya luar biasa besar. Secara kebetulan, Sri Mulyani juga ada di pusaran kasus ini dan dituduh sebagai orang yang keliru membuat kebijakan keuangan negara. Ini juga yang menjadi sorotan kompetitor pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono di parlemen. Isu itu terus dikembangkan dan digembar-gemborkan, sampai kemudian ada tuntutan untuk menurunkan Sri Mulyani.

Pengembusan isu yang terus-menerus seperti ini tentu tidak baik bagi kondisi politik Indonesia dan juga pencitraan stabilitas secara nasional. Ditambah dengan berbagai kasus yang lain yang kini sedang hangat, seperti makelar kasus, berbagai intrik di dalam tubuh kepolisian, membuat kondisi politik Indonesia terekam tidak kondusif.

Mundurnya Sri Mulyani adalah sebuah upaya untuk menekan tertekannya kondisi politik seperti itu. Jika kemunduran ini merupakan prakarsa Sri Mulyani sendiri, justru langkah ini merupakan bukti kecerdasan dari Menteri Keuangan Indonesia itu, sekaligus membuktikan ia cinta tanah air. Sri Mulyani mundur diharapkan akan mampu menurunkan tensi politik di Tanah Air, sehingga pemerintah dan pembangunan bisa berjalan lebih baik. Pemunduran itu sama sekali tidak menghilangkan kapabilitasnya di bidang keuangan, bahkan reputasinya tetap terjaga di mata masyarakat Indonesia.

Keberhasilannya untuk duduk sebagai staf eksekutif Bank Dunia, itu hanya sebuah kewajaran baginya. Tetapi harus dilihat, duduknya Sri Mulyani di badan dunia ini, justru memperlihatkan bahwa ketergantungan Indonesia dengan dunia internasional akan terus berlanjut. Sri Mulyani akan menjadi jembatan itu dan langsung duduk di jantung badan internasional tersebut.

Meski ia tidak menjadi menteri di Indonesia, namun kedudukannya di Bank Dunia akan memungkinkannya untuk lebih memperlancar bantuan kepada Indonesia. Bank Dunia lebih banyak memberikan bantuan kepada masyarakat negara berkembang yang masih dalam garis kemiskinan. Salah satu grup yang dikoordinir oleh mantan Menteri Keuangan Indonesia ini adalah Asia Pasifik, di luar Afrika, Amerika Latin dan Timur Tengah.

Kalaupun yang mendesak ia mundur itu adalah elemen-elemen pemerintahan sekarang, makin jelas bahwa ada perseteruan antara pemerintah dan parlemen. Mundurnya Menteri Keuangan ini hanyalah sebuah skenario untuk mendinginkan suasana politik dan menurunkan tensi parlemen. Sri Mulyani tetap bisa mundur dengan kepala tegak karena banyak prestasi yang telah ditorehnya. Sekarang menjadi tugas pemerintah untuk mencari pengganti menteri keuangan yang baru. Tampaknya menteri nanti adalah mereka-mereka yang disukai pemerintah dan disukai oleh DPR. Inilah model politik kompromis Indonesia. Tetapi komunitas internasional tetap akan memantau dari luar.

sumber

0 Response to "Pusaran Politik di Sekitar Mundurnya Sri Mulyani"

Post a Comment

Powered by Blogger