Sri Mulyani, Dikorbankan atau Mengalah?

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia
http://www.cc-indonesia.com

Dunia ekonomi pada Rabu 5 Mei kemarin dikejutkan dengan mundurnya Menteri Keuangan sri Mulyani. Meskipun banyak pihak menilai kepindahan tersebut sudah lama direncanakan, namun bagi publik itu sebagai hal yang mendadak.

Wajar, karena selama dua pekan kemarin Ani, panggilan Sri Mulyani, diperiksa secara marathon oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus kucuran dana bailout bank century senilai Rp6,7 trilium.

Spekulasi pun bermunculan. Penulis mengutip pernyataan dari Sekretaris Umum Masyarakat Transparansi Internasional Indonesia (MTII) Teten Masduki. Dia menjelaskan, kepindahan Ani sebagai bentuk kompromi elit.

Jika dirasa, memang pernyataan tersebut ada benarnya. Sejumlah elit dai DPR terus meneriakkan agar mantan Ketua KSSK tersebut segera diperiksa sebagai saksi mengenai Bank Century.

Dugaan spekulasi itu pun muncul, ketika Ani diperiksa KPK di kantornya, Kementrian Keuangan. Hujatan terhadap lembaga antikorupsi pun bermunculan. Namun ibarat kata “anjing mengonggong kafilah tetap berlalu”, pemeriksaan kedua pun kembali dilakukan di ruangan Ani.

Sejumlah kejanggalan lain yakni saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku permintaan tersebut sudah ada sejak lama. Namun kenapa baru kemarin surat pengunduran diri Ani diteken oleh Presiden.

Kecurigaan penulis pun bertambah, ketika Communication Officer World Bank di Indonesia, Randy Salim mengaku tidak mengetahui apa yang dijadikan dasar bank dunia memilih Sri Mulyani.

Weleh..weleh… masak lembaga sekelah bank dunia masih memilih kucing dalam karung. Jadi penulis melihat ada udang di balik batu. Apalagi, Sri Mulyani sempat curhat dengan Irjen Kemenkeu Hekinus Manao saat pamitan.

Sri Mulyani sempat berujar “for better good (untuk yang lebih baik)”. Mungkin kesimpulan penulis hanya baru tataran, karena yang lebih tahu adalah Presiden SBY dan Sri Mulyani sendiri.

Terus bagaimana kasus Century? Komisi Pemberantasan Korupsi memastikan kasus tersebut akan terus berlangsung. Meskipun Sri Mulyani di Washington DC, KPK memastikan mantan Menkeu itu tidak memiliki kekebalan diplomatik.

sumber

0 Response to "Sri Mulyani, Dikorbankan atau Mengalah?"

Post a Comment

Powered by Blogger