Cakrajiya Ciptana - Media Monitoring Indonesia

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia
http://www.cc-indonesia.com

INILAH.COM, Jakarta - Mengapa Bank Dunia begitu ngotot melamar Menkeu Sri Mulyani Indrawati sebagai Managing Director lembaga kapitalis global itu? Ada kepentingan dan utang budi Bank Dunia kepada Sri Mulyani?

Kontroversi soal Sri Mulyani terus menyeruak ke ruang publik. Tudingan miring kini mengarah kepada Bank Dunia yang mengangkat dan memberi kursi terhormat bagi Menteri Keuangan RI itu.

“Bank Dunia dan Amerika memuja Sri karena telah secara ‘sempurna’ melayani kepentingan ekonomi kekuatan global tersebut. Sri adalah ‘good girl’ dan ‘good comprador’ bagi Bank Dunia dan Amerika. Dia bekerja ‘very smart’ melayani kepentingan AS, IMF dan World Bank tadi,” kata Darmawan Sinayangsah, Direktur Freedom Foundation, lulusan Fisip-UI.

Sementara politisi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari MA menyebutkan bahwa Bank Dunia mengangkat Sri Mulyani karena kerap membantu lembaga multilateral itu semasa mengalami kerugian. Selain itu Sri Mulyani juga dianggap membantu berbagai konglomerasi Amerika seperti Halliburton, Chevron, Freeport dan sebagainya.

Sri Mulyani yang juga mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), juga dituding Eva telah memberikan gain bagi pemodal Amerika Serikat melalui global medium term notes (GMTN) yang berbunga tinggi. Apalagi saat ini utang Indonesia 90% dikelola Bank Dunia.

Menteri Keuangan itu juga kini disebut-sebut terlibat dalam kasus-kasus pajak Asian Agri dan Ramayana. “Kabarnya segera menyusul beberapa kasus pada perusahaan migas dalam dan luar negeri yang diduga juga melibatkan Sri Mulyani,” kata Eva, yang meraih Master di Inggris.

Sementara itu, kepergian Sri Mulyani ke Bank Dunia dinilai Rektor UIN Jakarta Prof Komarudin Hidayat sebagai bagian dari tanggung jawab Presiden SBY dalam kasus Century karena Sri adalah semata pembantunya di kabinet.

“Dalam kasus Century, SBY harus bertanggung jawab atas pengunduran diri Sri Mulyani dan langkahnya Bank Dunia,” kata Prof Komarudin Hidayat kepada pers.

Ada anggapan, Sri Mulyani adalah pelayan terbaik kepentingan ekonomi AS dan Bank Dunia di Indonesia. Sehingga wajar jika ‘sang majikan' kini mengambilnya untuk melayani kepentingannya pula. Namun pro-kontra tergantung darimana sudut pandangnya. [mdr]

sumber