Cakrajiya Ciptana - Media Monitoring Indonesia

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com

Tersangka kasus PT.Salma Arwana Lestari, Komjen Pol Susno Duadji ancam tutup mulut kepada penyidik Mabes Polri. Aksi ini dilakukan karena tim
penyidik belum bisa menjelaskan alasan dirinya sebagai tersangka.

“Pak Susno akan tutup mulut, sebelum penyidik bisa menjelaskan alasan penahanan dan menjadikan sebagai tersangka,” jelas Ari Yusuf Amir, tim kuasa hukum Susno Duadji.

Hingga saat ini, kata dia alasan penahanan juga belum jelas. Namun jika alasan penahan berdasarkan BAP Syahril Johan yang menyatakan kliennya telah terima suap harus bisa
dibuktikan.” Syahril Johan sendiri di kasus Arwana belum dijadikan tersangka, namun Pak Susno tiba-tiba dijadikan tersangka. Ada apa ini, bebernya.

Ia juga mengatakan jika saat ini komisi III DPR RI maupun dari Komnas HAM juga akan datang ke Bareskrim Mabes Polri. Agar masalah penahanan ini tidak menjadi polemik di masyarakat maupun dimata hukum.

Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri mengatakan penahanan Susno Duadji merupakan kewenangan penyidik. Itu dilakukan (penahanan) karena penyidik menemukan bukti yang cukup.

Ditemui usai acara peringatan puncak Hari Pendidikan Nasional, di Istana Negara, Jakarta, Selasa Kapolri membantah bahwa penahanan Susno merupakan dendam. “Maaf saya bilang dari awal, Pak Susno adalah anggota saya apapun dari awal waktu di DPR saya sampaikan ini juga menjadi beban bagi kita,” tutur jenderal berbintang empat ini.

Ia mengatakan tidak mungkin penyidik memproses suatu proses perkara dengan alat bukti yang minim. “Itu tolongg dipahami betul , soal itu nanti di peradilan itu teknis penyidikan. Nanti di peradilan akan terungkap secara terbuka,” papar dia.

Susno ditahan Mabes Polri dalam kasus suap terkait kasus mafia hukum dalam penanganan penangkaran ikan milik PT Salmah Arwana Lestari, di Rumbai, Pekanbaru, Riau. Koordinator tim penasihat hukum Susno Henry Yosodiningrat ditetapkan sebagai tersangka atas tuduhan menerima suap Rp500 juta.

sumber