Teroris yang Tewas Orang Dekat Umar Patek

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com

foto

Detasemen Khusus 88/Antiteror menembak mati dua pelatih menembak teroris Nanggroe Aceh Darussalam, yakni Maulana dan Slamet Saptono, serta tiga pembantu mereka pada Rabu lalu. Operasi penangkapan digelar terpisah di Jakarta Timur kemudian Cikampek, Jawa Barat.

"Dari lima orang yang meninggal, dua orang sudah bisa dikenali, mereka adalah Maulana dan Saptono " kata juru bicara Polri Inspektur Jenderal Edward Aritonang di kantornya Rabu lalu. Satu lagi yang selamat sehat. Kelompok itu diperkirakan tengah menyiapkan aksi beberapa pekan mendatang.

Kepala Polri Jenderal Bambang Hendarso Danuri menyatakan Maulana terlibat pengeboman Kedutaan Austalia dan Hotel JW Marriot. M ini sudah lama menjadi target, ucapnya di Istana Negara, Rabu lalu.

Menurut Erward, Maulana lari dari Aceh. Maulana juga diburu oleh Polda Kalimantan Timur karena jual-beli senjata api pada 2009. Nah, Saptono sangat mahir menggunakan senjata api dan amunisi. Ia pernah ditangkap ketika latihan militer Cimalati, pandeglang, Banten. Maulana dan Saptono pernah ditahan di Malaysia terkait Internal Security Act (ISA) dan sebelumnya berlatih militer di Filipina, ujarnya.

Menurut pengamat intelijen, Dynno Chressbon, keduanya dekat dengan Umar Patek. Maulana, Saptono, dan Jaja dikomando oleh tiga gembong teroris di Aceh yang menjadi buronan nomor wahid polisi: Umar Patek, Abdullah Sunata, dan Abu Tholud alias Mustafa. Upik Lawangan eks Poso ikut melatih meracik bom di Aceh, katanya kemarin. Polisi berhasil mengendus mereka antara lain berkat cerita para tersangka teroris yang dotangkap di Aceh, Medan, dan beberapa tempat lain pada Maret lalu.

Dynno menjelaskan, Umar Patek terlibat serangkaian pengeboman di Indonesia bersama Dumatin yang sudah tewas pada Maret silam di Pamulang dan Zulkarnaen yang kini di Filipina. Umar dan Dulmatin pernah menyiapkan pelatihan di Aceh dari luar negeri. Sedangkan di dalam negeri ditangani oleh Jaja, Sunata, dan Abu Tholud. Jaja tewas ditembak di Aceh beberapa waktu lalu. Di bawah mereka ada Maulana dan Saptono, ucapnya.

Maulana aktivis Angkatan Mujahid Islam Nusantara (AMIN) yang terlibat peledakan bom Istiqlal pada April 1999. Adapun Saptono aktivis NII nonteritorial dan adik kandung Jaja. Saptono juga pelaku pengeboman Kedutaan Besar Australia yang sudah menjalani masa hukumannya. Sedangkan koordinator rute pelarian kelompok itu adalah Heru Kuncoro. Pria asal Pemalang, Jawa Tengah, yang masih buron itu adik ipar Dulmatin.

Sekitar pukul 11.30 WIB Maulana diganjar timah panas di dekat pool bus ALS di Jalan Letjen Sutoyo, Cawang, Jakarta Timur. Ia disergap sekitar 15 polisi berpakaian preman. Menurut saksi mata, Desi, mereka bersenjata pistol. Mereka menghampiri dan langsung menembak di bagian antara perut dan dada, katanya di lokasi.

Dua orang lainnya berjalan pelan ke arah Cililitan dan berhasil ditangkap polisi. Belakangan polisi menyatakan tiga orang yang dicokok itu ditembak mati karena melawan. Menurut Dynno, Maulana hendak ke Lampung. Ia membawa dua dus bahan peledak yang dikemas dalam karung dan sebuah pistol revolver.

Operasi dilanjutkan di sebuah kamar kos di Kampung Babakan Jati, Cikampek, Karawang, Jawa Barat, sekitar pukul 14.30 WIB. Dua orang tewas dalam operasi itu, salah satunya, Saptono. Terjadi baku tembak karena para teroris melawan, kata Kepala Polwil Purwakarta Komisaris Besar Polisi Jodie Rooseto di lokasi setelah kejadian.

Pada waktu yang bersamaan, polisi meringkus Eman Sulaeman, 35 tahun, di rumah orang tuanya, 100 meter dari kamar kos Saptono. Menurut ketua RW 4 Usman Syafei, sebelum diringkus Eman melawan dengan tembakan sehingga polisi membalas. Polisi menyita sarung pistol revolver dan 15 buku agama dari tangan Eman. Menurut Edward, polisi juga menyita senjata api dan peluru dari senjata berjenis AK dan M-16.

Kemarin pagi, Densus 8 mencokok tiga pria di tiga tempat terpisah di Solo, yakni Semanggi, Laweyan, dan Purbayan, Desa Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Joko Purwanto lias Toriq alias Ansalah ditangkap di Purbayan pada Rabu malam; Abdul Hamid di Laweyan pada Rabu malam; dan
Erwin Suratman, 23 tahun, ditangkap di Semanggi kemarin pagi. Di dalam bengkel accu di Purbayan ditemukan sebuah senapan M-16, satu revolver, ratusan peluru, dan rompi anti peluru. Sukoharjo pengembangan kasus di Aceh," ujar Nasir Abbas bekas anggota Jamaah Islamiyah yang dekat dengan kepolisian kemarin.

Sartono, Ketua RT 03/VI Baki Pandeyan, Kecamatan Baki, mengatakan sejumlah pelaku pernah mengontrak di sekitar Baki Pandeyan, yakni Desa Manang dan Sanggrahan, di sekitar Baki Pandeyan. Ia menyebut nama Imam Samudra, Amrozi, Ali Ghufron dan Dulmatin.

Adapun dua terdakwa pengebom kantor Kedutaan Besar Australia, Rosi dan Hasan, kemarin siang dipindahkan dari LP Cipinang dan LP Nusa Kambangan. Salah satu target kelompok teroris Aceh adalah membebaskan mereka, selain membunuh orang asing di Aceh dan sudah merampok diperbatasan Aceh-Sumatera Utara.

sumber

0 Response to "Teroris yang Tewas Orang Dekat Umar Patek"

Post a Comment

Powered by Blogger