Ada Surat Mendagri, Pilkada Tolitoli Rusuh

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com

Media : Internet
Website : http://www.jpnn.com/index.php?...
Tanggal : Wednesday, June 02, 2010
Penulis : yus/sam/jpnn
Tone : Neutral

Pemilukada Tolitoli, Sulawesi Tengah, rusuh. Massa pendukung H Aziz Bestari marah. Selasa dini hari kemarin sedikitnya dua bangunan milik Pemda diantaranya, kantor PPK Kecamatan Baolan dan Kantor Camat Dampal Selatan dibakar massa bersama dengan logistik Pemilu, kotak dan kertas suara. Tidak hanya itu, kertas dan kotak suara beberapa kecamatan lain seperti Kecamatan Dampal Utara, Dondo, Basidondo, Ogodeide serta Tolitoli Utara juga menjadi sasaran pembakaran akibat amuk massa.

Aksi anarkis ini menyusul surat jawaban Menteri Dalam Negeri ( Mendagri) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Otonomi Daerah (Otda) bernomor : 131.72/1460/OTDA/2010 menjawab surat Gubernur Sulteng terkait Pemilukada Tolitoli yang menyatakan menggugurkan H Aziz Bestari dari bursa pencalonan Bupati akhirnya memicu kemarahan pendukung pasangan nomor urut 1 (Aziz-Amir).

Mendagri Gamawan Fauzi sendiri, dua hari lalu menjelaskan, sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2008, seorang kandidat yang meninggal dunia saat tahapan sudah masuk kampanye, maka tidak bisa digantikan oleh orang lain sebagai calon pengganti. "Kalau sebelum masa kampanye, boleh diganti, Itu ketentuan di undang-undang," ujar Gamawan di kantornya. Dia mengaku sudah menyurati gubernur mengenai persoalan ini dan minta agar pemda berkoordinasi dengan aparat keamanan.

Kembali ke soal aksi anarkis. Ada tiga kecamatan yang luput dari aksi pembakaran yang dilakukan secara serentak pada dini hari kemarin tersebut. Tiga kecamatan itu masing-masng, Kecamatan Lampasio, Galang dan Kecamatan Dako Pemean. Berdasarkan pantauan media ini di Kecamatan Galang, guna menjaga hal yang tidak dinginkan, terlihat logistik yang telah disalurkan dua hari lalu tersebut terpaksa dievakuasi oleh sejumlah petugas kemanan kekantor Polsek.

Kekecewaan pendukung Aziz-Amir tidak berakhir sampai pembakaran logistik Pemilu saja, bahkan sore harinya sekitar puluhan pendukung fanatik Aziz juga melakukan konvoi menggunakan kenderaan bermotor melakukan pengrusakan sejumlah TPS yang sedang dibangun, salah satu TPS 7 halaman mesjid Jami Kelurahan baru. Awalnya mereka berkonsentrasi di Pelabuhan kemudian melakukan penyisiran terhadap lokasi TPS yang akan dibangun dalam kota. Beruntung saat itu karena belum adanya kejelasan pelaksanaan Pemilukada Tolitoli sehingga petugas PPS masih banyak yang belum membangun TPS.

Kordinator pemuda dan relawan Aziz Amir Andi Mapiasse dimintai keterangan mengenai hal itu mengatakan, pihaknya tidak mampu membendung kekewaan pendukung Aziz. Dikatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan spontanitas. "Saya bersama teman-teman lain berusaha untuk mengahalau, namun sia-sia, bahkan saya sendiri hampir menjadi bulan-bulanan mereka. Jangankan saya bahkan pak Aziz sendiri saat meminta untuk tidak melakukan hal itu, sudah tidak didengar lagi," kata pria yang akrab disapa Yusuf ini saat ditemui Selasa kemarin.

Kapolda Sulteng Brigjen H Amin Saleh tiba di kota Tolitoli dan langsung menemui pendukung Aziz Amir di poskonya dijalan WR Supratman dan menyatakan Pemilukada Tolitoli ditunda selama 63 hari. Aksi mulai mereda.Selanjutnya, Kapolda pun kemudian beranjak menuju kediaman Bupati Tolitoli. Di sana, Kapolda melakukan pertemuan dengan anggota KPU, perwakilan partai serta mengundang beberapa kandidat seperti Iskandar Nasir, Ismail Bantilan maupun Moh Saleh Bantilan.

Menanggapi insiden yang terjadi, Wakil Ketua DPRD Provinsi Syafrun Abdullah saat dihubungi via telepon mengatakan, terjadinya insiden secaman ini sebetulnya merupakan akibat dari ketidak konsistenan KPU. "Pertama mengeluarkan keputusan Nomor 320 kemudian menganulir dengan dengan SK Nomor 324, hal itulah yang kemudian menimbulkan kontroversi yang mengakibatkan gejolak ditengah masyarakat, jika KPU konsisten tidak akan terjadi hal seperti itu, KPU cukup berpegang pada aturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga tidak menimbulkan gejolak, kata Syafrun kepada Radar Sulteng.

Meski suasana Tolitoli Selasa kemarin cukup tegang, karena adanya konsentrasi massa disejumlah titik, terlebih diposko pemenangan masing-masing kandidat, namun aktifitas masyarakat Tolitoli secara umum tetap berjalan seperti biasanya.

0 Response to "Ada Surat Mendagri, Pilkada Tolitoli Rusuh"

Post a Comment

Powered by Blogger