Mahasiswa Bandung Peringati Tragedi Mei '98

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com

Mahasiswa Bandung mengelar aksi unjuk rasa memperingati tragedi Mei yang diawali dengan penembakan mahasiswa pada 12 Mei 1998 lalu. "Dua belas tahun reformasi belum ada perubahan yang berarti dalam reformasi birokrasi," kata juru bicara Badan Eksekutif Mahasiswa Bandung Raya, Asep Rovi Nurjaman di sela aksi itu, Rabu (12/5).

Menurutnya, tersendatnya reformasi di Indonesia disebabkan belum berjalannya reformasi birokrasi. Buruknya kondisi birokrasi disebutnya menjadi permasalahan besar di Indonesia.

Tap MPR Nomor VI/2001 mengamanatkan Presiden untuk membangun kultur birokrasi Indonesia yang transparan, akuntabel, bersih, dan bertangungjawab, serta mengoptimalkan layanan publik. Pemerintah diminta menuntaskannya.

Sekitar 30 mahasiswa menggelar aksi itu di depan gerbang Gedung Sate. Empat di antaranya sengaja memulas wajahnya dengan bedak putih dan membalurkan cat hitam memutari matanya. Empat "korban Trisakti" itu mengalungkan poster yang di antaranya ditulisi "Reformasi Mati Suri".

Dalam aksi itu, mahasiswa mendesak pemerintah agar membuka lagi penyelidikan kasus penembakan mahasiswa dalam Tragedi Mei 1998 lalu. "Sampai sekarang belum ketahuan siapa yang bertanggungjawab dalam penembaka itu," kata Asep.

Tak hanya itu, mereka juga mendesak DPR mengunakan hak menyatakan pendapatnya dalam kasus Bank Century. Mundurnya Sri Mulyani dikhawatirkan mereka bakal menyulitkan penyelesaian kasus bail-out tersebut.

sumber

0 Response to "Mahasiswa Bandung Peringati Tragedi Mei '98"

Post a Comment

Powered by Blogger