Cakrajiya Ciptana - Media Monitoring Indonesia

TEMPO Interaktif, Jakarta -Direktur Jenderal Industri Alat Transportasi dan Telematika Kementerian Perindustrian Budi Dharmadi mengatakan sektor teknologi dan informasi merupakan salah satu sektor yang menyerap investasi cukup tinggi tahun ini. "Banyak investasi baru seperti di produk optical pick-up (perangkat lunak pembaca file optik)," katanya di Jakarta, Senin (14/6). Industri teknologi informasi menyerap sampai 4.000 tenaga kerja dan tumbuh rata-rata 8 persen tiap tahun, lebih tinggi dari industri elektronik yang secara umum pertumbuhannya sekitar tujuh persen. Investasi baru di sektor ini antara lain dilakukan oleh perusahaan Cina Huawei yang bekerja sama dengan perusahaan lokal untuk membangun infrastruktur akses jaringan tanpa kabel atau broadband wireless access (BWA) sesuai standar Wired Interoperability for Microwave Access (WiMax). Namun belum ada rencana relokasi industri. Tahun lalu ekspor industri teknologi informasi mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 27,6 triliun. Ekspor terbesar adalah produk printer dengan nilai US$ 1 miliar atau setara Rp 9,2 triliun, disusul kamera digital sekitar US$ 600 juta, monitor dan televisi US$ 1miliar. "Jumlah itu saja sudah hampir menyamai ekspor kayu. Khusus perangkat lunak (software) dan konten saja US$ 200 juta," kata Budi. Sedangkan impor produk teknologi informasi masih didominasi oleh produk telepon seluler yang nilainya tahun lalu mencapai US$ 2,5 miliar.