BI Tolak Atur Gaji Bankir

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com


ARTICLE CLIPPINGS

Media : Jurnal Nasional

Date : Wednesday, March 24, 2010

Page : 2

Tone : Negative

Position : Center

Section : ekonomi, bisnis, keuangan


BANK Indonesia (BI) tidak akan mempermasalahkan faktor gaji karyawan bank sebagai salah satu penyebab membengkaknya biaya operasional perbankan.

Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Halim Alamsyah mengakui gaji karyawan bank di Indonesia tergolong tinggi. Namun, nilainya bukan yang tertinggi di dunia.

"Gaji karyawan tinggi tidak masalah. Kami tidak perlu meng­atur soal gaji," kata dia seperti dilansir Antara, kemarin.

Menurut dia, tingginya gaji merupakan cermin tingginya penghargaan keahlian di sektor perbankan. Sumber daya manusia di sektor tersebut harus memiliki skill yang tinggi. "Jika masalah gaji diatur, orang tidal( mau masuk," kata dia.

Dia menjelaskan beberapa faktor pemicu tingginya biaya operasional adalah mahalnya bia­ya pengembangan sistem infor­masi dan teknologi, ekspansi kantor cabang, promosi, dan gaji karyawan. Namun, BI hanya menyoroti tingginya biaya investasi

sistem teknologi informasi, serta pembukaan kantor cabang.

"Negara kita adalah negara kepulauan dan luas. Perlu insentif untuk pembukaan di Indo­nesia Timur," kata dia.

Dia mengatakan, Bank Sentral hanya dapat menghitung biaya dana. Seluruh bank memilild perhitungan yang sama. Beban biaya dari komponen lainnya tidak bisa dihitung karena setiap bank mema­sukkan unsur yang berlainan dalam menerapkan biaya, seperti faktor risiko dan operasional.

Yeffri Yundiarto Prahadi


0 Response to "BI Tolak Atur Gaji Bankir"

Post a Comment

Powered by Blogger