Buruh Aqua Berastagi Mogok, Manajer Didesak Mundur, Produksi Lumpuh Total, Kerugian Miliaran Rupiah

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com


ARTICLE CLIPPINGS

Media : www.posmetro-medan.com

Date : Wednesday, March 17, 2010

Url : http://www.posmetro-medan.com/...

Tone : Negative


Buruh Aqua Berastagi Mogok, Manajer Didesak Mundur, Produksi Lumpuh Total, Kerugian Miliaran Rupiah Selasa, 16 Maret 2010 BERASTAGI-Sedikitnya, 300-an buruh harian lepas, tenaga kontrak dan karyawan pabrik air mineral PT.Tirta Sibayakindo (Danone Aqua) di Jl.Jamin Ginting, Doulu, Berastagi, mogok kerja kemarin (15/3). Mereka menuntut manajer SDM, Joko D.Herlambang mundur. Aksi penyetopan sepihak proses produksi itu dilakukan para pekerja karena Joko dianggap bertindak sewenang-wenang. Aksi dimulai sejak pukul pukul 05.00. Seperti telah direncanakan, pekerja di empat bahagian project produk, serentak tak melanjutkan pekerjaan mereka. Namun aksi baru sebatas di tempat kerja masing-masing. Aksi terbuka baru dimulai sekitar pukul 08.00, saat pekerja yang masuk pagi bergabung dengan rekan rekan mereka. Bahkan para staf yang biasanya bekerja di dalam kantor, juga memilih berada di barisan pengunjuk rasa yang menggelar aksi di depan pintu masuk utama pabrik. Teriakan dan berbagai kecaman di spanduk yang terpajang di sepanjang pagar, berisi desakan mundur kepada Joko. Menurut koordinator aksi sekaligus Pengurus Daerah Serikat Pekerja PT Tirta Sibayakindo Sumut, Yono, pekerja meminta manajemen segera melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Joko. Jika tidak, pekerja akan terus melakukan aksi mogok yang pastinya akan berdampak pada kinerja produksi pabrik air mineral itu. Sementara, Joko mengaku tak habis fikir dengan tuduhan pekerja. Menurutnya, apa yang dilakukannya merupakan ketentuan seperti yang digariskan perusahaan. Lagian, sambung Joko, selama ini dia tidak pernah menerima protes secara resmi dari pekerja atau berupa perundingan soal ketenagakerjaan. Dasar itu, dia menilai aksi pekerja sangat subjektif. Sama kerasnya dengan tuntutan ratusan pekerja yang hendak melengserkannya, Joko mengaku tak takut terhadap tuntutan buruh. Dia pun menantang pekerja untuk menyertnya ke pengadilan yang mengatur soal ketenagakerjaan bila kinerjanya selama ini tak sesuai dengan koridor yang berlaku. Kalau benar ngapain saya takut. Mau dibawa ke pengadilan pun saya siap, karena memang apa yang saya lakukan saya kira tidak menyimpang dan memberatkan pekerja, ujar pria berkulit sawo matang itu. Sayangnya, pekerja tetap menuntut Joko lengser. Bahkan tawaran awal yang manajemen yang siap mengakomodir tuntutan pekerja dengan menarik Joko ke kantor pusat di Jakarta, tidak digubris. Bukan hanya ingin melengserkan saja, pekerja juga meminta Joko dipecat. Kami akan terus lakukan mogok sampai tuntutan kami untuk memecat Joko berhasil. Kami minta pimpinan di Jakarta segera datang untuk memfasilitasi permintaan kami, teriak pekerja bergantian. Selain soal aksi sewenang-wenang Joko, pekerja juga meminta perusahaan tak menggunakan kamera tersembunyi (CCTV) di wilayah kerja. Sayangnya, manajemen PT.Tirta Sibayakindo yang mempekerjakan sekitar 530 pekerja, belum memberikan keterangan resmi. Sementara aksi mogok pekerja yang dikawal polisi secara ketat terus berlangsung sambil menunggu kehadiran Vice President PT Danone Aqua dari Jakarta yang rencananya akan hadir Senin (15/3) sore dari Jakarta. Aksi itu jelas merugikan perusahaan dan nilainya diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Biasanya, kata sejumlah pekerja, produksi air mineral itu diproduksi cukup banyak dengan perincian Aqua Galon 19 Liter mampu diproduksi sebanyak 23 palet tiap shift kerja atau selama 7 jam. Dengan kata lain, sekitar 146.832 liter air mineral mampu diproduksi dari bahagian produksi Aqua Galon per shiftnya. Sementara untuk Aqua ukuran 1.500 ml, 98 palet per shift dengan perincian, 1 palet=84 box dan 1 box=12 botol. Untuk Aqua ukuran 600 ml, diproduksi 140 palet per shift dan Aqua kemasan 240 ml (aqua gelas) dihasilkan sekitar 147.000 kemasan per shift). Selain kerugian yang dialami PT Tirta Sibayakindo, pihak ekspedisi juga mengalami hal yang sama karena tertahannya angkutan mereka di lokasi pabrik akibat tak ada barang bawaan. Begitu juga soal pasokan Aqua ke beberapa wilayah seperti Aceh, Medan, Pekan Baru, terancam terganggu. Sebaliknya, aksi itu menguntungkan pengguna jalan Medan-Berastagi. Pasalnya, selama ini, dengan aktifitas produksi 24 jam, truk-truk pengangkut air mineral dari lokasi pabrik ke Medan itu diketahui sangat menggangu perjalanan warga. Namun dengan tak berjalannya ratusan truk pengangkut itu, suasana jalanan Medan-Berastagi sebaliknya tampak lancar. Ancaman truk terbalik dan diborongnya jalan, tak ditemukan sejak pagi sampai sore kemarin.

0 Response to "Buruh Aqua Berastagi Mogok, Manajer Didesak Mundur, Produksi Lumpuh Total, Kerugian Miliaran Rupiah"

Post a Comment

Powered by Blogger