Proyek Air Rp 48,9 M Terancam Mubazir
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
ARTICLE CLIPPINGS | ||
Media : Nusa Bali | | Date : Thursday, February 04, 2010 |
Page : 14 | | Tone : Neutral |
Position : Top-Right | | Section : Dewata |
Proyek air baku yang bersumber dari Sungai Telaga Waja, Desa/ Kecamatan Rendang, Karangasem terancam mubazir. Pasalnya, pengerjaan proyek senilai Rp 48,921 miliar dari APBN 2009 dan sudah memasuki tahap III itu dianggap kurang professional.
Pengamat ekonomi, yang mantan Direktur PDAM Karangasem I Gede Putu Kertia SE, memberikan analisis itu. Namun Ketua Komisi II DPRD I Nyoman Oka Antara, menanggapi sinis. Sementara Kepala Bappeda I Wayan Artha Dipa, enggan menanggapinya.
Dikonfirmasi Senin (1/2) Putu Kertia SE mengatakan, proyek tersebut dikerjakan kurang pro- fesional. Di beberapa lokasi meninggalkan banyak lubang. Mestinya tuntas 31 Desember 2009, belum juga lubang bekas galian diaspal, dan dilakukan ujicoba.
"Ujicoba belum dilakukan, lagi pula masih menyisakan lubang- lubang di badan jalan belum tuntas diaspal," kata Putu Kertia.
Kertia juga menyangsikan, proyek itu tepat guna. Sebab, belum jelas pihak yang membiayai operasional- nya, pangsa pasar, dan berapa lama investasi itu bisa kembali.
"Tetap saya pertanyakan, feasible atau tidak proyek itu. Pihak mana yang membiayai operasional, membeli produk air itu, siapa mengelola, berapa harga air, sampai kapan investasi itu kembali dan siapa yang menjamin," terangnya.
Masyarakat tegasnya lagi tidak
pemah dapat penjelasan mengenai DED (Detail Engendering Design) proyek itu. Sehingga tidak pemah diketahui hitung-hitungannya.
"Tidak mungkin proyek itu dihibahkan pusat ke Pemkab Ka- rangasem. Apalagi, bukan mengandalkan gravitasi di saat air itu dialirkan. Kajian ekonominya belum jelas," katanya.
Di bagian lain Ketua Komisi II Oka Antara mengatakan, sebelum proyek itu terealisasi selalu pihak eksekutif berjuang dengan dalih untuk kepentingan masyarakat Kecamatan Kubu, dan Desa Seraya.
"Kenyataannya setelah pipa disambung, hingga di Desa Duda Timur (Kecamatan Selat), justru airnya rencananya dibelokkan ke Kecamatan Manggis. Berarti ada pembohongan terhadap kepentingan publik," kata Oka Antara.
Sedangkan Kepala Bappeda Karangasem Artha Dipa, enggan memberikan pernyataan secara detail mengenai hal itu. Baik menyangkut FS, DED dan kajian ekonomi mengenai proyek air baku Sungai Telaga Waja.
"Itu urusan pusat. Saya yakin pusat telah melakukan kajian matang," ucap Artha Dipa, kambang (tidak jelas, red) Pipa dengar diameter 70 cm, telah tuntas dipasanL di lima Kecamatan: Rendang, Selat Sidemen, Manggis dan Bebanden Begitu juga pemasangan pipa di jembatan. k16
0 Response to "Proyek Air Rp 48,9 M Terancam Mubazir"
Post a Comment