Cakrajiya Ciptana - Media Monitoring Indonesia

Sebut saja Tini, seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Kaliwates, sempat didatangi tetangganya sesama ibu rumah tangga. Ia ditanya apakah punya klip adegan 'Ariel versus Luna Maya'. Si ibu rumah tangga penasaran melihat langsung klip tersebut.

"Jika benar itu memang dilakukan artis-artis tersebut, saya tidak menyangka. Saya selalu berpikir mereka orang baik-baik," kata Tini.

Sebagai sesama perempuan, Tini kasihan dengan Luna Maya. Terlepas apakah pemeran adegan mesum itu Luna atau bukan, dampak langsung akan dirasakan Luna. Semestinya adegan privat seperti itu tak perlu direkam.

Anggota Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Jember Abdul Ghafur hanya bisa geleng-geleng kepala. Saat ini hampir semua kalangan berburu mencari klip adegan panas itu: mulai dari kalangan pegawai negeri, pelajar, dan anggota masyarakat lainnya.

"Kalau public figure mendapat persoalan, tentu saja semua orang tertarik. Apalagi di-blow up media massa," kata Ghafur yang juga guru di sekolah menengah atas ini.

Munculnya heboh video porno ini kembali memicu perdebatan dilematis soal teknologi informasi. "Masyarakat kita ajari tidak gagap informasi. Tapi masyarakat belum siap memasuki era internet. Kita tak punya filter yang kuat, akhirnya segala sesuatu ditelan begitu saja," kata Ghafur.

Masyarakat mulai tercerabut dari akar budayanya. "Kalau ini tak segera dibenahi, saya khawatir masa depan moral kita akan suram," kata Ghafur.

sumber