Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) meminta insentif
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
ARTICLE CLIPPINGS | ||
Media : web.bisnis.com | | Date : Thursday, July 22, 2010 |
| Tone : Neutral |
MAKASSAR (Bisnis.com): Berikut ini adalah ringkasan berita utama di kawasan timur Indonesia yang dimuat sejumlah surat kabar daerah antara lain niat membujuk Nestle masuk ke Sulsel didukung, BNI membiayai pembangkitlistrik di KTI Rp110 miliar, hanya 10% perusahaan terapkan CSR, pemerintah membuka keran ekspor beras premium, dan Apindo minta insentif.
MEMBUJUK NESTLE: Menteri Pertanian Suswono mendorong Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melanjutkan upaya untuk menarik investasi industri pengolahan kakao ke daerah itu.
Mentan Suswono menyampaikan dorongan itu saat hadir di Kabupaten Takalar, Sulsel, kemarin. Dia menyatakan pemda perlu meneruskan penjajakan, termasuk yang telah dilakukan dengan produsen coklat dunia, Nestle. (Bisnis Indonesia Regional Timur)
TARGET PEMBIAYAAN: PT CIMB Niaga Auto Finance menargetkan transaksi penjualan kendaraan roda empat selama lima hari pelaksanaan CIMB Niaga Auto Fair di Makassar mencapai Rp80 miliar.
Sales & Distribution Area Manager East Indonesia Area PT Bank CIMB Niaga Tbk Rahmat A. Haris mengatakan jumlah tersebut hanya menghitung transaksi saat pameran di Mal Ratu Indah Makassar dan belum mencakup nilai penjualan yang dieksekusi setelahnya.(Bisnis Indonesia Regional Timur)
PENDANAAN BNI: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengucurkan total kredit Rp110 miliar guna membiayai proyek investasi pembangkit listrik minihidro dengan kapasitas 11 MW di beberapa daerah di wilayah timur Indonesia.
Pemimpin Kantor BNI Wilayah XI Manado Joppy Lamonge mengatakan kredit kelistrikan memiliki prospek cukup baik sebab banyak daerah di Indonesia masih mengalami krisis listrik yang menuntut penambahan pasokan. (Bisnis Indonesia Regional Timur)
CSR PERUSAHAAN: Perusahaan yang melaksanakan tanggung jawab sosialnya (corporate social responsibility/CSR) di Balikpapan saat ini terbilang sangat kecil, diperkirakan hanya 10% dari entitas bisnis yang terdaftar resmi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Balikpapan Suryanto mengatakan baru sekitar 20 perusahaan besar yang rutin atau telah menyalurkan sebagian keuntungan untuk membiayai kegiatan CSR. (Bisnis Indonesia Regional Timur)
EKSPOR BERAS: Pemerintah pusat telah memberikan lampu hijau kepada pemprov Sulsel untuk melakukan ekspor beras. Itu setelah Menteri Pertanian Suswono memberikan izin kepada pemerintah daerah melakukan ekspor beras dalam jumlah besar.
Hanya saja, beras yang dapat diekspor masih dibatasi jenisnya. "Ekspor beras sudah boleh dilakukan, tetapi terbatas hanya untuk jenis premium saja. Kalau di Sulsel ada produksi beras jenis premium yang akan diekspor, silakan," kata Suswono di Kabupaten Takalar, Rabu, 21 Juli. (Fajar)
TDL INDUSTRI: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulsel meminta pemerintah mencari kalkulasi lain guna menutupi beban pengusaha akibat kenaikan tarif dasar listrik (TDL) hingga 18%. Demikian dikemukakan Ketua Apindo Sulsel, Latunreng, Rabu, 21 Juli.
Menurut Latu, sapan akrab Latunreng, jika pemerintah tidak mencari alternatife lain, maka beban produksi pengusaha akan bertambah. Pada akhirnya dipastikan pengusaha akan dihadapkan pada alternatif, antara pembatasan volume produksi dan menaikan harga produk. (Fajar)
PUSAT BAZAR: Makassar ditunjuk menjadi Pusat Nasional Bazar Dakwah Ramadan 1432 Hijriyah. Bazaar nasional ini merupakan program kementerian agama dan kementerian koperasi dan usaha kecil menengah (UKM).
0 Response to "Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) meminta insentif"
Post a Comment