BI Enggan Mengikuti Tren Menaikkan Bunga Acuan
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
ARTICLE CLIPPINGS | ||
Media : Kontan | | Date : Wednesday, March 24, 2010 |
Page : 12 | | Tone : Neutral |
Position : Bottom-Center | | Section : Perbankan |
BANK Indonesia (BI) mengisyaratkan rencana bakal mempertahankan suku bunga acuan alias BI rate di level 6,5% hingga beberapa bulan ke depan. Bank sentral beralasan, tingkat inflasi saat ini masih rendah dan sesuai prediksi. "Inflasi Februari dan Maret masih relatif rendah, maka inflasi tahun ini kami perkirakan masih dalam track yang kami prediksi sebelumnya. Jadi, belum ada kepentingan BI untuk me-review tingkat BI rate," papar Pejabat Sementara Gubernur BI Darmin Nasution, Senin (22/3).
Padahal bank sentral di beberapa negara mulai menaik- kan suku bunga. The Reserve Bank of India, ambil contoh, sudah memastikan rencana menaikkan suku bunga acuan pada April mendatang. Bank sentral di Malaysia bahkan sudah lebih dulu menaikkan suku bunga, dari rekor terendah 2% menjadi 2,5%.
Bagi Darrnin, BI tak punya alasan mengikuti kebijakan bank sentral negara lain. "Kita tidak usah meniru karena kita punya pertimbangan sendiri," jelasnya.
Sekadar mengingatkan, bank sentral memelihara tingkat BI rate di level 6,5% sejak pertengahan 2009 lalu. Banyak ekonom memperkirakan, BI akan mulai mengerek suku bunga acuan tersebut mulai paruh kedua tahun ini, seiring dengan tekanan inflasi yang diprediksi mulai menggeliat naik kembali.
Ekonom Centre of Information and Development Studies (CIDES) Umar Juoro memperkirakan, BI baru mengerek tingkat bunga acuan sekitar Juli atau Agustus mendatang. ' Sebab, pada bulan-bulan itu, permintaan akan naik sehingga mendorong kenaikan harga-harga barang. Tentu saja, inflasi juga ikut terkerek. "Saya prediksi di bulan Juli nanti BI menaikkan suku bunga dengan kenaikan tertinggi 501 basis poin," kata dia
0 Response to "BI Enggan Mengikuti Tren Menaikkan Bunga Acuan"
Post a Comment