Cakrajiya Ciptana - Media Monitoring Indonesia

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant,

Software-Web Develoment and Maintenance,

Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service,

Cakrajiya Ciptana (CCi)

Sehari menjelang aksi 28 Januari, sekitar 500 buruh unjuk rasa di Gedung Parlemen Sumatera Utara di Jalan Imam Bonjol Medan.

Demonstran dari berbagai serikat dan organisasi buruh menggelar orasi di tangga utama gedung dewan sambil membacakan tuntutan mereka. Aksi buruh diterima Ketua Komisi A Muhammad Nuh dan Ketua Komisi E Brilian Mochtar, "Tuntutan buruh hanya satu SBY mundur secara damai," kata juru bicara demonstran Pahala Napitupulu dari Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992.

Buruh menyatakan, SBY bertanggung jawab atas kegagalan perbaikan ekonomi Indonesia, "Nasib buruh kian terpuruk dalam lima tahun terakhir. Pemutusan hubungan kerja massal terjadi akibat sistim perburuhan Indenesia terburuk di Asia Tenggara," ujar Napitupulu.

Perjanjian kerjasama perdagagan Asean-Cina hanya akan menambah penderitaan buruh, "Namun SBY bersikukuh masuk dalam perjanjian ACFTA itu," teriak demonstran. SBY, menurut buruh, juga belum melakukan tindakan hukum sungguh-sungguh, "Terlalu banyak kasus korupsi di daerah-daerah belum menjadi perhatian SBY. Tebang pilih masih menjadi pilihan penegakan hukum pemerintahan SBY-Boediono," kata pengunjuk rasa.

Di luar gedung parlemen, puluhan aktivis mahasiswa menggelar aksi serupa. Mereka menuntut SBY mundur. Unjuk rasa dengan tuntutan serupa juga dilakukan aktivis mahasiswa Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan dan Institut Teknologi Medan di masing-masing kampus. Mahasiswa menggelar mimbar bebas dan membagikan selebar seruan unjuk rasa besok.

Unjuk rasa di Medan dijaga ketat polisi. Kepala Polisi Darah Sumatera Utara Inspektur Jenderal Badrodin Haiti dan Kepala Polisi Kota Besar Medan Komisaris Besar Imam Margono memantau gelombang unjuk rasa.