Nestle Memutus Kontrak dengan Sinar Mas
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
ARTICLE CLIPPINGS | ||
Media : Koran Tempo | | Date : Friday, March 19, 2010 |
Page : A16 | | Tone : Neutral |
Position : Center | | Section : Bisnis/Industri |
Nestle Memutus Kontrak
dengan Sinar Mas
"Ironis, Nestle masih
menggunakan minyak sa-
wit produksi Sinar Mas
dari pihak ketiga."
JAKARTA PT Nestle Indonesia memutus kontrak dengan PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) sebagai pemasok minyak kelapa sawit. Alasannya, produsen makanan dan minuman ini berkomitmen hanya menggunakan minyak kelapa sawit besertifikat lingkungan pada 2015 apabila pasokan tersedia.
"Nestle telah mengganti perusahaan pemasok minyak kelapa sawit di Indonesia, Sinar Mas, dengan pemasok lain untuk pembelian selanjutnya," kata juru bicara Nestle Indonesia, Brata T. Hardjosubroto, melalui surat elektroniknya kepada Tempo kemarin.
Brata melanjutkan, pihaknya telah mempercepat langkah penyelidikan terhadap mata rantai pasokan minyak kelapa sawit. Langkah ini untuk mengidentifikasi setiap pemasok minyak kelapa sawit yang tidak memenuhi standar lingkungan yang berkesinambungan.
Nestle menilai Cargill memahami kebutuhan akan minyak kelapa sawit yang tidak berasal dari pemasok yang merusak hutan tropis.
Langkah Nestle memutus kontrak dengan SMART setelah munculnya laporan Greenpeace berjudul "Caught Red-Handed", yang menunjukkan Sinar Mas Group terus melakukan ekspansi pada lahan gambut dan hutan alam, termasuk habitat orang utan.
"Kemarin 100 aktivis Greenpeace, yang sebagian besar mengenakan kostum orang utan, datang ke kantor pusat Nestle di Inggris, Jerman, dan Belanda untuk berhenti menggunakan minyak kelapa sawit yang berasal day perusak hutan," ujar Team Leader Kampanye Hutan Greenpeace Asia Tenggara Bustar Maitar kepada wartawan kemarin.
Unjuk rasa juga dibarengi dengan dirilisnya video parodi iklan Kitkat diYouTube. Sayangnya, ujar Bustar, Nestle justru mendesak pihak YouTube menghapus video tersebut. "Upaya menghapus video tersebut menjadi bukti bahwa Nestle masih menyembunyikan fakta," katanya.
Presiden Direktur PT SMART Daud Dharsono mengatakan belum menerima informasi dari Nestle soal pemutusan kontrak. "Menurut wartawan, penundaan pembelian berikutn,ya," kata Daud kemarin.
Selanjutnya, ujarnya, SMART akan menunjuk lembaga independen dan kompeten untuk memverifikasi laporan Greenpeace sehingga Nestle dan Unilever memutus kontrak pasokan minyak kelapa sawit. "Segera akan kami lakukan,"ujarnya.
Menurut Daud, pemutusan kontrak ini, tidak akan merugikan SMART. Meski pasokan minyak kelapa sawit akan berkurang jika Nestle memutus kontrak. Ia mengatakan volume pembelian minyak kelapa sawit SMART oleh Nestle per tahun sebesar 12 ribu ton. Sedangkan Greenpeace menyebutkan, suplai minyak kelapa sawit ke Nestle selama tiga tahun terakhir mencapai 320 ribu ton.
Meski kontrak dengan
SMART sudah diputus, Greenpeace menilai Nestle tidak sungguh-sungguh. "Ironis, Nestle masih menggunakan minyak sawit produksi Sinar Mas dari pihak ketiga, seperti Cargill dan IOI Group," kata Bustar. Sebesar 70 persen kebutuhan minyak sawit Nestle disuplai dari pihak ketiga.
Keinginan Greenpeace, ujar Bustar, adalah Nestle menghentikan transaksi dengan Sinar Mas Group dan perusahaan di bawahnya. "Nestle harus memulai dukungan untuk zero deforestation."
0 Response to "Nestle Memutus Kontrak dengan Sinar Mas"
Post a Comment