SNI Air Kemasan Akan Berlaku Juli
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
ARTICLE CLIPPINGS | ||
Media : Investor Daily | | Date : Wednesday, March 24, 2010 |
Page : 22 | | Tone : Neutral |
Position : Right Center | | Section : Industries, Trade & Service |
Produk air minum dalam kemasan (AMDK) wajib memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) mulai Juli 2010 guna melindungi konsumen di dalam negeri.
"Mulai Juli 2010, setiap produk AMDK wajib mencantumkan label yang berisi keterangan tentang produk mereka, apakah tergolong produk air mineral atau produk air demineral (tidak mengandung mineral)," ujar Sekjen Asosiasi Perusa- haan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) Rembang Kayo di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan, sesuai ketentuan SNI wajib nomor 01.3553.2006 tertanggal 3 Januari 2010, AMDK yang beredar di Indonesia harus tercan- turn label kandungan atau jenis air minum pasarkan itu.
Dia mengatakan, kalangan produsen AMDK yang tergabung dalam Aspa- din siap memenuhi ketentuan tersebut. Rembang meyakini seluruh produk air mineral yang diproduksi anggota As- padin tergolong air mineral yang be- bas logam berat dan telah melalui proses penyaringan sesuai standar.
"Saya menjamin air mineral dalam kemasan yang diproduksi anggota Aspadin diambil dari sumber air tanah, bukan dari air permukaan," ujarnya.
Dia juga menilai pemberlakuan SNI dapat menghapus kerancuan konsu- men atas maraknya peredaran AMDK yang tidak mengandung mineral.
Ketua Umum Aspadin Hendro Baroeno menambahkan, dengan SNI wajib yang mengharuskan produsen AMDK mencantumkan label kandung- an air, konsumen akan bisa membe- dakan kategori produk air mineral dengan air yang tidak mengandung mineral (demineral). "Saat ini banyak beredar produk AMDK yang disebut sebagai air RO (reverse osmosis), air oksigen, dan air heksagonal," ujarnya.
Menurut dia, banyak konsumen belum mengetahui produk tersebut tidak bersumber dari mata air mineral, melainkan air biasa yang bersumber dari air permukaan dan menga- lami proses penambahan partikel-par- tikel tertentu, termasuk penambah- an oksigen dalam air.
Padahal, lanjut dia, dari hasil kajian sejumlah pakar menyebutkan bahwa
daya tahan oksigen yang ditambahkan dalam air hanya bisa bertahan maksi- mal 14 hari setelah air dikemas.
"Saya khawatir konsumen hanya membeli air saja tanpa dapat khasiat- nya. Tapi, kalau bell air mineral, kan- dungannya tidak mungkin hilang, karena mineralnya larut dalam air," kata Hendro.
Sustainable Development Director PT Tirta Investama (Danone Aqua) Yann Brault mengatakan, setiap produk botol kemasan yang terbuat dari plas- tik itu memiliki pori-pori, sehingga tidak memungkinkan zat oksigen bisa bertahan lama di dalam kemasan.
0 Response to "SNI Air Kemasan Akan Berlaku Juli"
Post a Comment