Kualitas air sering terlupakan
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
ARTICLE CLIPPINGS | ||
Media : Bisnis Indonesia | | Date : Wednesday, March 24, 2010 |
Page : 6 | | Tone : Positive |
Position : Bottom-Right | | Section : Oasis |
Kesadaran masyarakat tentang pen- tingnya konservasi dan pembangunan sumber daya air tampaknya perlu di- tingkatkan. Untuk itu ber- bagai lapisan masyarakat dilibatkan dalam kegiatan memperingati Hari Air Sedunia.
Hari Air Sedunia yang jatuh 22 Maret diisi berbagai acara seperti Arung Sungai dari Sekolah Alam Ciliwung, ekshibisi perahu kuno oleh atlet dari Dinas Olahraga, lomba pungut sampah dengan perahu rakit, penyerahan bibit tanam dan alat biopori kepada masyarakat Rawajati, demo analisis kualitas air oleh siswa SD dan pencanangan Gerakan Nasional Pembuatan
Sumur Serapan.
Kegiatan yang diikuti sekitar 1.000 peserta ini dilakukan secara sinergis antara pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian, SAR Manggarai dan Lenteng Agung, Badan Geologi, Unilever, Masyarakat Rawajati, AETRA, Palyja, Coca-Cola, Sekolah Alam Ciliwung, dan Sekolah Al-Jannah
Peringatan Hari Air Sedunia juga diwarnai aksi unjuk rasa. Ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi demo damai di Bundaran Hotel Indonesia pada
Senin. Mereka membentangkan spanduk yang a.l. bertuliskan Kita Peduli Kualitas Air, atau Air
Layak Minum Adalah Hak Setiap Warga dan Merupakan Tanggung Jawab Negara.
Di antara pengunjuk rasa tersebut tampak artis Paramitha Rusady dan kakaknya Ully Sigar
Rusady, serta Zukhriatul Hafizah, Putri Indonesia
Lingkungan 2009. Di bawah sengatan matahari, mereka membagikan bunga kepada pemakai jalan yang melewati daerah itu.
Aksi itu juga diikuti mahasiswa dari
Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, dan Universitas Pancasila. Ada juga dari unsur
pemerintah seperti dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian Pertanian, serta masyarakat umum.
Hari Air Sedunia ini ditetapkan dalam Sidang Umum PBB ke-47 di Rio de Janeiro, Brasil. Sejak saat itu seluruh dunia memperingatinya.
Sementara itu, dalam simposium tentang air yang diadakan oleh Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI). bekerja sama dengan PT Danone Indonesia di Hotel Sahid Jaya Jakarta disebutkan bahwa air sering terlupakan dalam pemenuhan kebutuhan pangan.
"Padahal pangan tidak hanya meliputi makanan tapi juga minuman. Air merupakan zat gizi esen- sial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. Namun, dalam praktik penyampaian pesan atau sosialisasi gizi seimbang, pesan minum air yang
aman dan cukup jumlah-
nya setiap hari sering ter- .
abaikan," kata Rachmi
Untoro, Ketua PP-PDKMI
di sela-sela simposium
yang bertema Air, Gizi
yang Terlupakan.
Dia menuturkan tubuh membutuhkan air dalam segala aktivitasnya, termasuk saat tidur. Pada manusia dewasa, sekitar 60-70% dalam tubuhnya terdiri atas air. Pada bayi dan anak persentase cairan tubuhnya lebih tinggi dari orang dewasa. Pada janin mencapai lebih dari 90%, dan bayi 80%.
0 Response to "Kualitas air sering terlupakan"
Post a Comment