Tiga Lembaga Donor Dukung Pengembangan Air Minum
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com
ARTICLE CLIPPINGS | ||
Media : Investor Daily | | Date : Wednesday, February 10, 2010 |
Page : 19 | | Tone : Neutral |
Position : Top-Right | | Section : Infrastructure & Transportations |
Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), dan Japan International Cooperation Agency (JICA) siap mendanai proyek-proyek pengadaan jaringan air minum di Indonesia dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Syaratnya, proyek-proyek tersebut jelas, layak, dan berkelanjutan.
Direktur Air Minum Ditjen Cipta Karya Tamim Zakaria mengatakan, komitmen tersebut merupakan ben- tuk dukungan ketiga lembaga donor dalam mendukung program pengem- bangan air minum di Indonesia. Pe- merintah menargetkan pembangun- an 10 juta sambungan rumah (SR) hingga 2013 dengan total biaya in- vestasi Rp 80 triliun.
"Pekan kemarin, kami sudah bertemu dengan ketiga lembaga terse- but. Ketiganya berjanji menyediakan dana berapapun yang dibutuhkan Indonesia untuk pengembangan air minum," kata dia, dalam acara Sin- krOnlsasi Program Air Baku dan Ren- cana Pengembangan SPAM untuk Renstra 2010-2014, di Jakarta, Selasa (9/2) .
Tamim menjelaskan, ketiga lem- baga donor tersebut akan mereali- sasikan komitmennya apabila proyek- proyek air minum yang diusulkan di- biayai itu jelas atau memang masuk dalam program pengembangan air
minum yang dicanangkan pemerintah. Lalu, proyek tersebut layak dibiayai setelah dilakukan uji kelayakan (feasibility studA dan berkelanjutan atau memiliki tujuan investasi jangka panjang.
"Soal persyaratan itu tidak masalah, tinggal disiapkan saja. Karena selama ini yang jadi persoalan adalah duit, jadi dengan komitmen itu duit bukan kendala lagi. Mudah-mudahan lima tahun ke depan prospek investasi air minum menjadi lebih cerah," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta Bappenas Bastary Pandji Indra mengakui, pencapaian pengembang- an jaringan air minum sepanjang 2004- 2009 tidak begitu menggembirakan. Selain karena keterbatasan anggaran pemerintah, pemerintah daerah (pemda) juga cenderung kurang mendukung program pengembangan air minum yang digalakkan pemerintah pusat.
"Adanya otonomi daerah justru
tidal( mempercepat perkembangan penyediaan air minum, capaian penyediaan air minum justru menurun. Program restrukturisasi utang Per- usahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga berjalan lamban," kata dia.
Program Air Minum
Dalam kesempatan itu, Tamim me- minta kepada para kepala satuan Kerja (Satker) di Kementerian PU agar mendorong kabupaten/kota untuk membuat program atau rencana bisnis (bussiness plan) tentang pengem- bangan air minum.
"Apabila program air minum ter- sebut dibuat jelas dan sejalan dengan program pemerintah, dipastikan pen- danaan sendirinya akan datang, ter- masuk dari Bank Dunia, ADB, atau JICA," ungkap dia.
Menurut Tamim, ketersediaan air baku yang selama ini dianggap men- jadi kendala dalam penyediaan air minum hendaknya tidak perlu dikha- watirkan lagi. Pasalnya, Kementerian PU telah menganggarkan dana Rp 7,4 triliun tahun ini untuk penyediaan air baku. "Jadi, tidak ada alasan lagi bagi daerah untuk tidak mengembangkan air minum dengan alasan air bakunya tidak ada," kata dia.
Bastary juga sebelumnya menga- takan, penyediaan air baku ke depan hendaknya tidak menjadi tanggung jawab sepenuhnya pemerintah. Pe- nyediaan air baku bisa saja diinves- tasikan, seperti halnya proyek penye- diaan air minum di Umbulan Jawa Timur, Bekasi dan Karawang di Jawa Barat, dan Jakarta.
0 Response to "Tiga Lembaga Donor Dukung Pengembangan Air Minum"
Post a Comment