Garin Nugroho, Mizan Dukung 'Dan Kau Anak Indonesia'

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com

ARTICLE CLIPPINGS

Media : www.mediaindonesia.com

Date : Thursday, July 22, 2010

Url : http://www.mediaindonesia.com/...

Tone : Neutral


Besok adalah Hari Anak Nasional. Untuk menyambutnya, PT Nestle Indonesia membuat gebrakan dengan menggandeng pembuat film kondang Garin Nugroho dan penerbit ternama Mizan untuk membuat film dan buku anak. Anak yang sehat dan berkarakter memang idaman kita semua. Ini juga menjadi visi PT Nestle Indonesia. Seperti kata Prita, Category Marketing Manager Dancow Family, "Nestle Dancow memberikan nutrisi terbaik untuk anak Indonesia lewat produk susu dari hasil riset terpadu para ahli seluruh dunia di Nestle Research Centre." Tidak cuma itu. Selain membentuk anak sehat, Dancow juga merancang program terpadu untuk anak dan orang tua sebagai dukungan perkembangan emosional atau karakter anak seperti Dancow Parenting Centre dan Caravan Gizi Dancow. Ini untuk membantu orang tua mempersiapkan masa depan anak bagi bangsa. Berangkat dari itu, Dancow berpikir pentingnya sejak dini anak diberikan rasa cinta terhadap Indonesia. Caranya, anak harus dikenalkan dengan beragam sumber daya yang ada, baik suku, budaya, dan bahasa. Karena itu, untuk menyambut Hari Anak Nasional, Dancow membuat program bernama Dan Kau Anak Indonesia dengan membuat video film dan buku anak bersama Garin Nugroho, sutradara sejumlah film seperti Daun di Atas Bantal, dan penerbit buku Mizan. "Inti semua video dan buku adalah keanekaragaman Indonesia sehingga anak memahami betapa hebatnya Indonesia," tegas Prita. Selain mengaku memiliki misi yang mirip dengan Nestle Indonesia untuk membentuk anak sehat, Garin juga mengaku tertarik proyek tersebut karena membuat proses dan hasil belajar anak untuk menghargai keragaman sosial dan budaya Indonesia. Dengan begitu, rasa toleransi anak akan timbul karena memahami indahnya perbedaan itu. Asaf Antariksa, adik Garin yang juga ikut dalam pembuatan produksi film tersebut, menerangkan proses pembuatannya. "Sekitar Januari sampai April, kami merampungkan 12 video. Dua bulan pertama kami melakukan riset dan memperkaya konsepnya dengan tim Dancow." Enam video pertama untuk anak usia 5-12 tahun berisi tentang keanekaragaman Indonesia dari segi kekayaan flora, fauna, laut, arsitektur bangunan, alat musik, dan seni tari. "Ada film tentang anak gajah yang tercebur ke dalam lubang air. Ini benar-benar nyata. Nah, kita harus menolongnya. Di sini, anak tidak hanya mengenal gajah tapi juga ada sisi petualangan," ujar Asaf yang menjadi Direktur Pelaksana dan Produser Kreatif PT Karya Set Film. Ada juga kehidupan sehari-hari seorang anak yang membantu ayahnya membuat kapal atau ayah yang menjadi perajin rumah khas Manado. Jadi, semua cerita merupakan kegiatan anak-anak dari berbagai daerah. Karenanya, tim tidak membuat casting tokoh utama layaknya pembuatan film lainnya tapi langsung mengambil objek yang ada di lokasi terkait. Untuk usia 1-4 tahun ada enam video juga yang lebih menonjolkan aspek motorik, kemandirian, dan keberanian untuk berekspresi. Di dalamnya ada lagu untuk aktivitas anak sesuai umurnya, seperti bangun tidur, mandi, sarapan, sampai tidur lagi. Juga diajarkan tentang nama benda yang ada ketika beraktivitas. "Ketika mandi kami kenalkan odol dan gayung," tutur Asaf. Bagaimana dengan Mizan? Dadan Ramadhan, Editor Mizan Publishing, mengungkapkan bahwa sejatinya perusahaannya telah menerbitkan 33 cerita rakyat dari semua provinsi. Ternyata, Dancow tertarik dengan produk tersebut. "Akhirnya, dipilih 10 yang paling menarik dari 33 cerita tadi untuk anak usia 5-12 tahun," ujar Dadan. Setuju dengan hal itu, Mizan lalu balik mengusulkan agar Dancow membuat juga buku mewarnai. Dancow pun mendukung. Ada enam seri mewarnai binatang khas di berbagai daerah untuk anak usia 1-3 tahun, seperti gajah di Sumatra, badak di Jawa, dan burung cendrawasih di Papua. Lantas, ada enam buku mewarnai rumah adat di Indonesia untuk usia 3-5 tahun. Dengan cerita rakyat dan aktivitas mewarnai itu, diharapkan anak mudah mengenal beberapa budaya yang berbeda-beda. Uniknya, produk tersebut dibuat dalam ukuran kecil sehingga mudah dibawa dan dilipat ke mana-mana. Dra Mayke S Tedjasaputra, psikolog anak, mendukung gebrakan Dancow tersebut. Menurutnya, kreativitas anak bisa dibentuk dan didapat dari mana saja seperti film, buku, dan internet. Dengan produksi tersebut, anak bisa mendapatkan lagu dan film yang sesuai dengan umurnya. Maklum, sekarang banyak lagu dan film dewasa menjadi tontonan anak sehingga membuat perkembangan anak menjadi tidak baik. Namun ia mengingatkan, peran orang tua, terutama ibu, untuk selalu aktif mendidik anak. "Di dalam membaca buku dan menonton video, orang tua harus mendampingi dan menjelaskan pelajaran yang bisa diambil," ujarnya. Tips lainnya, orang tua tidak cukup membaca cerita sekali saja. Tapi, cerita perlu diulang 1-2 bulan lagi agar anak menjadi ingat. "Ketika bercerita juga, harus ada tanya jawab antara orang tua dan anak," saran Mayke.

0 Response to "Garin Nugroho, Mizan Dukung 'Dan Kau Anak Indonesia'"

Post a Comment

Powered by Blogger