RSS Feed
TwitterJK Diusulkan Jadi Mediator Konflik Thailand
Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com
Media : Internet
Website : http://nasional.vivanews.com/n...
Tanggal : Tuesday, May 18, 2010
Penulis : Ita Lismawati F. Malau, Anggi Kusumadewi
Tone : Neutral
Konflik Thailand semakin memanas dan menewaskan lebih dari 30 orang. Partai Golkar menilai bahwa konflik di negeri gajah putih itu bisa berpengaruh terhadap stabilitas kawasan Asean.
Itu sebabnya, Fraksi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)memberi pernyataan sikap atas konflik yang terjadi antar massa kaos merah dengan pemerintah Thailand itu.
"Tanpa bermaksud untuk mencampuri urusan dalam negeri Thailand, Fraksi Golkar Komisi I DPR mendorong pemerintah RI untuk berperan sebagai fasilitator dan mediator," kata Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam jumpa pers di ruang Fraksi Golkar, Senayan, Selasa 18 Mei 2010.
Dalam jumpa pers itu, Agus didampingi anggota Komisi I Bidang Hubungan Luar Negeri dari Fraksi Golkar, diantaranya Yorrys Raweyai.
Partisipasi pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan konflik itu, kata Agus Gumiwang, terutama untuk membuka pintu dialog antara berbagai pihak yang bertikai di sana.
Pemerintah Indonesia bisa berperan besar dalam menyelesaikan sengketa berdarah itu. Apalagi negeri ini memiliki banyak tokoh yang berpengalaman dalam mendamaikan konflik. Mereka bisa jadi mediator. "Jusuf Kalla adalah satunya," kata Agus.
Kalla berpengalaman dalam menuntaskan sejumlah kisruh di dalam negeri. Antara lain kasus Ambon dan Poso. Dia bahkan berperan besar dalam menyelesaikan kisruh politik berkepanjangan antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Selain Kalla, kata Agus, peran pendamai juga dapat dilakukan Menteri Luar Negeri RI maupun Dirjen ASEAN. Yang jelas, katanya, "Konflik Thailand yang tensinya makin tinggi, membutuhkan terobosan,"
Ia berharap, pemerintah sudah menyampaikan proposal mediasi kepada Thailand, baik kepada kaus merah maupun militer Thailand.
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com
Media : Internet
Website : http://nasional.vivanews.com/n...
Tanggal : Tuesday, May 18, 2010
Penulis : Ita Lismawati F. Malau, Anggi Kusumadewi
Tone : Neutral
Konflik Thailand semakin memanas dan menewaskan lebih dari 30 orang. Partai Golkar menilai bahwa konflik di negeri gajah putih itu bisa berpengaruh terhadap stabilitas kawasan Asean.
Itu sebabnya, Fraksi Golkar di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)memberi pernyataan sikap atas konflik yang terjadi antar massa kaos merah dengan pemerintah Thailand itu.
"Tanpa bermaksud untuk mencampuri urusan dalam negeri Thailand, Fraksi Golkar Komisi I DPR mendorong pemerintah RI untuk berperan sebagai fasilitator dan mediator," kata Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam jumpa pers di ruang Fraksi Golkar, Senayan, Selasa 18 Mei 2010.
Dalam jumpa pers itu, Agus didampingi anggota Komisi I Bidang Hubungan Luar Negeri dari Fraksi Golkar, diantaranya Yorrys Raweyai.
Partisipasi pemerintah Indonesia dalam menyelesaikan konflik itu, kata Agus Gumiwang, terutama untuk membuka pintu dialog antara berbagai pihak yang bertikai di sana.
Pemerintah Indonesia bisa berperan besar dalam menyelesaikan sengketa berdarah itu. Apalagi negeri ini memiliki banyak tokoh yang berpengalaman dalam mendamaikan konflik. Mereka bisa jadi mediator. "Jusuf Kalla adalah satunya," kata Agus.
Kalla berpengalaman dalam menuntaskan sejumlah kisruh di dalam negeri. Antara lain kasus Ambon dan Poso. Dia bahkan berperan besar dalam menyelesaikan kisruh politik berkepanjangan antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Selain Kalla, kata Agus, peran pendamai juga dapat dilakukan Menteri Luar Negeri RI maupun Dirjen ASEAN. Yang jelas, katanya, "Konflik Thailand yang tensinya makin tinggi, membutuhkan terobosan,"
Ia berharap, pemerintah sudah menyampaikan proposal mediasi kepada Thailand, baik kepada kaus merah maupun militer Thailand.
0 Response to "JK Diusulkan Jadi Mediator Konflik Thailand"
Post a Comment