Yudhoyono: Sekretariat Gabungan Bukan Hal Ganjil

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com

Media : Internet
Website : http://www.korantempo.com/kora...
Tanggal : Tuesday, May 18, 2010
Penulis : EKO ARIWIBOWO | AMIRULLAH | DWI WIYANA
Tone : Neutral

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pembentukan Sekretariat Gabungan Partai Koalisi bukan sesuatu yang luar biasa. Menurut dia, Sekretariat Gabungan dibentuk sebagai forum koordinasi dan konsultasi sesama partai yang tergabung dalam koalisi, baik di dalam eksekutif maupun legislatif.

"Tidak ada sesuatu yang luar biasa. Tidak ada yang ganjil," kata Yudhoyono di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma sebelum berangkat melawat ke Singapura dan Malaysia kemarin.

Pembentukan Sekretariat Gabungan, Presiden melanjutkan, lantaran banyak yang kurang efektif dalam koordinasi anggota koalisi. "Kita punya pengalaman, banyak yang kurang efektif menyangkut koordinasi anggota koalisi. Karena itu, kita perbaiki," kata dia.

Sekretaris Gabungan Partai Koalisi dibentuk pada 6 Mei lalu di kediaman Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor. Saat itu enam ketua umum partai politik anggota koalisi datang, yakni dari Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional. Pengurus intinya pun dibentuk. Yudhoyono sebagai ketua umum, Aburizal Bakrie (Ketua Umum Partai Golkar) sebagai ketua harian, dan Syarif Hasan (Ketua Fraksi Demokrat) sebagai sekretaris.

Partai-partai itu juga bersepakat memperkukuh dan mengefektifkan koalisi sehingga pemerintah dapat makin banyak berbuat untuk kepentingan rakyat. Selain itu, mereka bersepakat membina koalisi komprehensif, baik di pemerintahan maupun parlemen, tanpa kehilangan identitas dan eksistensi politik masing-masing.

Yudhoyono mengungkapkan alasan dirinya menjadi Ketua Umum Sekretariat Gabungan. "Karena yang menandatangani kesepakatan adalah presiden dengan pimpinan partai politik," kata dia.

Presiden mengakui ada mata rantai antara kabinet dan Sekretariat Gabungan dengan terlibatnya partai koalisi. Namun, ia menegaskan, Sekretariat Gabungan hanya sebagai forum konsultasi dan tidak mereduksi kabinet. "Ingat, yang kita anut adalah sistem kabinet presidensial," kata Yudhoyono.

Di luar keberadaan Sekretariat Gabungan, Presiden tetap menghormati pihak-pihak yang menjadi penyeimbang, yang sering disebut sebagai oposisi. "Bagus, agar demokrasi hidup, ada checks and balances," kata Yudhoyono.

Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan tak ada yang salah dengan pernyataan Yudhoyono tersebut. Menurut dia, Sekretariat Gabungan dibentuk bukan untuk menggeser sistem presidensial dan mencampuri kabinet. Karena itu, bagi Golkar, pernyataan Yudhoyono tersebut tak ada yang luar biasa. Toh, Ketua Setgab tetap SBY. Dengan demikian, bukan sesuatu yang luar biasa,kata dia.

Golkar, Priyo menambahkan, mengaku senang atas adanya semacam kode etik dalam Sekretariat Gabungan untuk tidak ada penyeragaman dalam memandang suatu masalah. Dengan demikian, identitas masing-masing partai tetap ada. "Kami justru tidak sependapat kalau Setgab untuk penyeragaman," kata dia.

0 Response to "Yudhoyono: Sekretariat Gabungan Bukan Hal Ganjil"

Post a Comment

Powered by Blogger