Mungkin Saya Dikira Sudah Meninggal

Media Monitoring Service
Cubic Centra Indonesia (CCI)
http://www.cc-indonesia.com

Media : Internet
Website : http://regional.kompas.com/rea...
Tanggal : Wednesday, June 02, 2010
Penulis : abi
Tone : Neutral

Meski telah tinggal menetap selama 20 tahun di Perumahan Sinar Galaxy, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Soeryadi Setiawan, mantan Kepala Direktorat Sosial Politik Jawa Timur, tak diperbolehkan mencoblos dalam pemilihan wali kota Surabaya, Rabu (2/6/2010).

Soeryadi tak diperkenankan memberikan hak suara karena tak mendapatkan undangan pencoblosan dan namanya tak tercantum dalam daftar pemilih tetap. Soeryadi mengatakan, sebelumnya ia telah melapor berkali-kali kepada petugas pemungutan suara bahwa namanya belum tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT).

"Mungkin petugas mengira saya sudah meninggal. Padahal, saya sudah 20 tahun tinggal di sini dan sampai sekarang sehat-sehat saja," ujarnya.

Ia berharap, dalam pemilihan-pemilihan umum berikutnya petugas lebih teliti dan waspada sehingga tak ada lagi warga Surabaya yang terlewat dan tak bisa memanfaatkan hak suaranya. Sekeluarga tak terdaftar.

Sementara itu, hal serupa juga dialami Chosiyah, warga Petemon III, RT 02 RW 9, Kecamatan Sawahan, Surabaya. Bersama empat anaknya, Chosiyah tak terdaftar dalam DPT sehingga tak diperbolehkan mencoblos. Karena tak tercantum dalam DPT, Chosiyah akhirnya lapor ke ketua RT setempat.

"Ketua RT memerintahkan saya untuk memakai KTP saat ke TPS, tapi setelah ke TPS 02 saya enggak diperbolehkan mencoblos karena nama saya dan empat anak saya tak ada di DPT. Ketua KPPS TPS 02 lalu menyuruh saya ke TPS 01, namun di sana ditolak juga," paparnya.

Menurut Chosiyah, peristiwa ini tak hanya terjadi sekali. Pengalaman ditolak mencoblos juga terjadi saat Pemilihan Presiden 2009 lalu. Penyebabnya sama, nama tak tercatat dalam DPT.

0 Response to "Mungkin Saya Dikira Sudah Meninggal"

Post a Comment

Powered by Blogger