Puluhan Sumur Warga Tercemar SPBU Bocor

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com


ARTICLE CLIPPINGS

Media : Pelita

Date : Tuesday, February 09, 2010

Page : 8

Tone : Neutral

Position : Bottom-Right

Section : Nusantara


Puluhan warga RT 002 RW 001 Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya Depok menderita gatal-gatal akibat tercemarnya air sumur mereka.

Pasalnya sudah sekitar dua bulan air sumur warga tercemar minyak akibat bocornya tangki SPBU 34-16416 diJalan Tole Iskandar, Depok.

Ironisnya hingga kini belum juga ada langkah dari pemilik SPBU untuk memperbaiki kebocoran tersebut padahal warga sudah banyak yang mengeluh. Selain mengalami gatal­gatal di sekujur tubuh, mereka juga kerap mengalami mual, sesak nafas disertai pusing.

Kendati demikian, warga tetap terpaksa menggunakan air sumur lantaran tidak ada alternatif lain. Usai mengkonsumsi air, warga biasanya

langsung mengalami gatal­-gatal disertai bintik merah.

"Sudah dua bulan seperti ini, kulit saya selalu gatal-gatal abis pakai air sumur. Tapi saya kan nggak ada pilihan lagi. Jadi, ya terpaksa tetap pakai air sumur," ungkap Noni, warga RT 002 RW 001, Sukmajaya, Depok saat ditemui di rumahnya, Senin (8/2).

Wanita berkulit putih ini mengungkapkan, sangat kesal terhadap pemilik SPBU yang terkesan tidak perduli. Padahal, ungkapnya, sakit yang diderita warga sekitar diakibatkan dari SPBU tersebut.

Dituturkan Noni, sebelum adanya SPBU di sekitar rumahnya, kondisi air sumur warga inasih dalam kondisi baik dan layak konsumsi. Sejak adanya kebocoran, lanjutnya, kondisi air menjadi kotor dan bau. "Untuk sikat gigi saja

rasanya sudah nggak enak. Seperti ada aroma apa gitu. Pokoknya sudah nggak segar lagi seperti dulu," keluhnya.

Noni pun terpaksa harus membeli air kemasan untuk kebutuhan memasak dan minum. Hal tersebut. tandasnya, jelas menambah pengeluaran biaya bulanan. Dalam seming­gu, dirinya harus membeli sekitar tiga galon air minum seharga Rp 10.000 per galon.

"Harga betas saja terus naik. Ini ditambah lagi saya hams beli air galon. Berat si, tapi mau gimana lagi, demi.kesehatan ya saya terpaksalah menainbah pengeluaran," bebernya.

Demikian pula yang diungkapkan Kasih, warga lainnya yang juga mengalami gatal-­gatal. Ibu dua anak ini bahkan kerap muntah usai mengkon­sumsi air sumur.

Hal ini, kata Kasih sudah

terjadi sekitar dua bulan belakangan ini. "Setiap saya habis pakai air sumur, hawanya nggak enak banget. Seperti ada terasa hawa gas. Baunya juga bikin pusing dan mual," keluhnya.

Baik Kasih dan Noni tidak hanya diam saat mengalami keluhan ini. Mereka berkali-kali mengadukan hal tersebut mengeluhkan masalah ini ke pengelola SPBU, namun tetap tidak diindahkan. "Kami sudah sangat kesal, berkali-kali kami ngcdu tapi dicuekin," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, anggota komisi C DPRD Kota Depok, Babai Suhaemi mengatakan, pengelola SPBU hams memberikan kompcnsasi ke­pada warga sekitar yang diru­gikan akibat pencemaran air sumur mereka.

Selain itu, Pemkot Depok

juga harus mengambil tindakan tegas. "Bahkan kalau memang berat, bisa saja SPBU tersebut terancam ditutup izin operasinya," kecam Babai.

Kepala Badan Lingkungan Hidup, Rahmat Subagyo mengatakan pihaknya sudah mengirim petugas untuk memeriksa dugaan kebocoran tcrsebut. Namun hasilnya belum dikeahui hingga saat ini. "Kebetulan saya lagi di Bandung. Besok saja kita bicarakan lagi," kata Rahmat saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi, pihak pengelola SPBU tidak berkenan memberikan keterangan apapun. "Nanti ditelepon saja. Mohon tinggalkan nomornya (wartawan,red) saja," kata salah seorang pcgawai singkat.

0 Response to "Puluhan Sumur Warga Tercemar SPBU Bocor"

Post a Comment

Powered by Blogger