Tingkatkan Air Baku, PU Siapkan Rp 1,4 Triliun

Media Monitoring, Analysis and Tracking, Information System Consultant, Software-Web Develoment and Maintenance,Computer Network Supply and Installation, Purchasing Service
Cakrajiya Ciptana (CCi)
http://www.cc-indonesia.com


ARTICLE CLIPPINGS

Media : Investor Daily

Date : Friday, February 12, 2010

Page : 19

Tone : Neutral

Position : Left-Center

Section : Infrastructure & Transportations


Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengalokasikan dana Rp 1,4 triliun dalam RAPBN2010 guna meningkatkan air baku untuk air minum di wilayah Cekungan Bandung dan sekitarnya. Terbatasnya air baku di wilayah Bandung dan sekitarnya menyebabkan PDAM setempat sulit menambah jaringan air minum.

Dirjen Cipta Karya Kementerian PU Budi Yuwono mengatakan, dana sebesar itu akan digunakan untuk memperbaiki sejumlah waduk dan jaringan irigasi di sejumlah wilayah yang masuk kawasan Cekungan Bandung (Bandung Basin). Dengan fungsionalnya waduk dan jaringan irigasi itu, diharapkan ketersediaan air baku dalam upaya pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional untuk wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Selatan, Kabupaten Bandung Timur, dan Kabupaten Sumedang bisa tercukupi.

'Tanpa dukungan air balm yang memadai, PDAM di Bandung dan sekitarnya akan berat dalam menjalankan berbagai program pengembangan pelayanan air minum, baik yang dicanangkan pemerintah maupun dikembangkan swasta. Bahkan bisa jadi semakin merugikan PDAM itu sendi

ri," kata clia, di Jakarta, Rabu (10/2).

Dalam catatan Kementerian PU, kata dia, kondisi eksisting kapasitas air minum terpasang di Bandung dan sekitarnya baru 3.796 liter/detik. Padahal, guna memenuhi target Millenium Development Goals (MDGs) hingga tahun 2015 harus memiliki kapasitas terpasang 7.800 liter/detik. Artinya, di Bandung dan sekitarnya masih butuh kapasitas jaringan air minum 3.800 liter/detik lagi dengan asumsi jumlah penduduk 7,4 juta jiwa.

"Kalau ketersediaan air baku air minum yang saat ini sudah minim tak juga ditambah, tenth target-target itu sulit tercapai," kata dia.

Lebih jauh Budi Yuwono menjelaskan, kawasan Cekungan Bandung kini menunjukkan perkembangan yang sangat pesat, yakni dipenuhi dengan kawasan permukiman dan industri. Kondisi tersebut tidak hanya menyebabkan jumlah air baku air minum yang dibutuhkan makin meningkat akibat makin tingginya jumlah penduduk di kawasan itu, namun juga mengurangi kawasan-kawasan yang selama ini menjadi sumber air baku air minum.

Dia menjelaskan, guna mengatasi persoalan itu, pengembangan air baku di wilayah itu akan dilakukan dengan mengoptimalkan air sungai

yang kemudian ditampung dalam delapan waduk di lokasi yang sama.

"Kami juga ingin ada inisiasi dari daerah-daerah di sekitar Cekungan Bandung untuk ikut terlibat dalam penyediaan air baku di wilayah Bandung dan sekitarnya. Bila perlu inisiasi itu tertuang dalam Rencana Program dan Investasi Jangka Menengah (RPUM)," kata dia.

Perlu Grand Scenario

Di tempat yang sama, Pelaksana Tugas (PLT) Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PU Mochammad Amron mengakui, kondisi air baku di Cekungan Bandung saat ini sangat mengkhawatirkan. Volume air tanah semakin berkurang sebagai dampak pengambilan air yang sangat tinggi dan kualitas air pun menurun. Sementara itu, di bagian utara yang seharusnya menjadi daerah resapan air telah berfungsi menjadi kawasan properti.

"Untuk penyediaan air baku di Bandung dan sekitarnya, salah satu pilihan sumber air adalah dengan memanfaatkan air permukaan secara maksimal. Agar ini berjalan dengan baik, perlu dibuat grand scenario dalam penyediaan air baku di wilayah itu," kata dia.

Menurut dia, air permukaan yang dimanfaatkan adalah air di Sungai Cilaki dan Waduk Saguling.

0 Response to "Tingkatkan Air Baku, PU Siapkan Rp 1,4 Triliun"

Post a Comment

Powered by Blogger